Dalam tradisi Ordo kami, Sabtu sore menjelang Hari Raya Pentakosta biasa dirayakan Vigili Pentakosta sebagai persiapan untuk merayakan misteri Pentakosta, meskipun secara umum sekarang ini jarang dirayakan. Kita semua telah merayakan kebangkitan Tuhan dan telah sampai pada kesempurnaan Paskah. Selama tujuh pekan kita dibarui dalam Roh dan tenggelam dalam kegembiraan Kristus. Vigili Pentakosta merupakan persiapan untuk merayakan misteri Pentakosta: turunnya Roh Kudus pemberi hidup di atas komunitas Mesianis, yang merupakan anugerah Kebangkitan bagi Mempelai yang menandai awal perutusan Gereja.
Peristiwa hari kelima puluh ini dihidupkan kembali dalam liturgi yang terdiri dari 4 bagian. Pertama, kontemplasi akan cahaya dengan perarakan lilin Paskah. Kedua, mendengarkan Sabda dari empat bacaan Perjanjian Lama sebelum bacaan Epistola. Ketiga, ingatan akan Sakramen Krisma, diawali dengan menyanyikan Veni Creator Spiritus untuk memohon turunnya Roh kudus sambil memegang lilin. Keempat, dalam liturgi Ekaristi, roti dan anggur dipersembahkan yang atasnya Imam memohon Roh Kudus. Perayaan ini diakhiri dengan penghormatan kepada Santa Maria, Perawan yang berdoa dalam menantikan kedatangan Paraklitus.

Semoga kita semua juga dapat dipenuhi dengan Roh Kudus, sebagaimana Perawan Maria, Bunda Cahaya, tanah terbuka bagi terang Ilahi!