Peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei 2022 menggugah kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya pendidikan bagi pembentukan manusia-manusia yang berkualitas. Dan secara khusus, umat Katolik ditantang untuk merawat serta mengembangkan Pendidikan dan Sekolah Katolik, demi pembentukan orang-orang yang beriman dan setia pada panggilannya dalam Gereja, demi kebaikan bersama di tengah masyarakat.
Kata ‘pendidikan’, dalam bahasa Inggris ‘education’ berasal dari bahasa Latin ‘educare’ yang artinya ‘mengeluarkan’. Tugas dan fungsi yang penting dalam pendidikan bukanlah memasukkan aneka hal kepada anak, betapapun bagus dan menariknya, tetapi mengeluarkan potensi-potensi kebaikan, yang sudah ada dalam diri mereka, yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka.
Maka yang berperan utama dan pertama dalam pendidikan awal bagi generasi muda kita, adalah keluarga, yaitu untuk menyediakan sarana-sarana bagi anak-anak sejak dini, untuk belajar hidup dan mempelajari kehidupan, untuk belajar berelasi dengan Tuhan, mengikuti teladan orang tua mereka, misalnya berdoa sebelum dan sesudah makan. Mereka belajar, bukan saja untuk memohon ini atau itu, melainkan, dan lebih-lebih, untuk bersyukur kepada Tuhan.
Pendidikan menjadi salah satu bentuk penggembalaan yang sangat dibutuhkan sepanjang masa. Melalui pendidikan inilah iman, harapan, dan kasih kepada Yesus Kristus diwartakan dan diwariskan. Maka, pendidikan Katolik penting bagi generasi muda kita, baik di rumah, maupun di sekolah-sekolah yang melanjutkan dan memberikan jaminan atas kebutuhan dasar tersebut. Sayangnya, pendidikan akademik yang ada dewasa ini, lebih banyak penekanannya dalam hal untuk mencari mata pencaharian guna mempertahankan kelangsungan hidup; akan tetapi, pendidikan tersebut tidak membekali manusia dengan cara-cara untuk memperoleh kehidupan yang diisi dengan cinta-kasih dan belas kasihan.
Maka, dengan bantuan Keluarga Kudus Nasaret, marilah kita bersatu dalam doa dan harapan agar tingkat kesadaran kaum dewasa mengarah kepada kebutuhan anak-anak, agar keluarga membangun kesatuan yang menjadi pegangan bagi anak dan sekolah-sekolah memperhatikan kebutuhan dasar manusia yang didambakan oleh setiap anak sampai dengan dewasa.