Doa

Doa Kristiani tidak kita ciptakan sendiri, kita menerimanya dari Yesus melalui Gereja.  Gerejalah yang menawarkan kepada kita doa Kristus dan menyambut kita ke dalam lingkungan yang hidup, suatu komunitas, di mana doa ini berasal dan dapat bertumbuh.

Yesus mengajarkan kita doa yang miskin, yang meminta segala-galanya dalam kesadaran akan ketidakmampuan, kebutuhan dan ketergantungan kita; doa orang yang lemah, yang tahu akan kecenderungannya untuk berbuat dosa.

Doa adalah pembicaraan dengan Allah, dan kita memasukkan doa dalam kenyataan kehadiran-Nya.  Dia adalah segalanya dan kita bukan apa-apa.  Yesus mengajarkan kita relasi dengan Bapa dengan mengharapkan segala-galanya dari Bapa hari demi hari.  Doa adalah Trust.  Doa bukanlah suatu pengalaman istimewa atau luar biasa, bukan hanya di tempat khusus atau tempat peziarah.  Doa adalah suatu yang menjadi bagian dari hidup kita sehari-hari, kebiasaan yang terus-menerus diulangi, hidup bersama dalam keluarga, dalam kerja, dalam suka dan duka, dalam tenang dan dalam pertengkaran; itulah tempat suasana doa.

“Terjadilah kehendak-Mu hari ini… Berilah kami secukupnya untuk hari ini”… suatu irama nafas.  Meminta apa yang diperlukan dengan kesadaran bahwa akan diberi, menjadi pujian syukur yang paling dalam.  Kita hanya dapat belajar doa dari Yesus, mengambil bagian dalam doa-Nya sendiri melalui Roh-Nya yang berdiam di dalam hati kita.

 

Marilah kita belajar berdoa karena kita butuh dan bergantung total kepada Allah.  Mari merendahkan diri di hadapan Dia dan menyembah Dia, sebab demikianlah kita mulai berdoa.