7 Agustus 2022

MINGGU BIASA XIX


Ikatan Cinta
Pembacaan dari Wawancara Santa Katarina dari Sienna tentang Penyelenggaraan Ilahi

 

Tuhan Yang Mahamanis, palingkanlah pandangan-Mu yang penuh kasih kepada umat-Mu, secara istimewa kepada tubuh mistik Gereja-Mu.  Jika Engkau menaruh belas kasih kepada makhluk ciptaan-Mu yang begitu banyak, nama-Mu yang suci akan mendapat kemuliaan lebih besar daripada jika aku sendiri yang menerima pengampunan atas begitu banyak dosaku yang melukai keagungan-Mu.  Bagaimana aku dapat terhibur, seandainya aku sendiri yang menikmati kepenuhan hidup, padahal umat-Mu sedang menghadapi maut?  Bagaimana aku dapat tahan melihat mempelai-Mu yang  tercinta diliputi oleh kegelapan akibat dosa-dosaku dan dosa orang-orang lain?

Maka dari itu aku mohon dengan sangat, rahmat istimewa, yaitu pengampunan bagi makhluk-makhluk yang telah Kauciptakan menurut gambar dan keserupaan-Mu.  Ketika Engkau menciptakan manusia, Engkau tergerak oleh kasih untuk menciptakannya menurut gambar-Mu.  Pastilah hanya kasih yang dapat menaikkan martabat makhluk ciptaan-Mu.  Namun aku tahu dengan jelas bahwa manusia, karena dosanya, patut kehilangan martabat yang Engkau berikan itu.

Digerakkan oleh cinta, Engkau ingin mendamaikan manusia dengan diri-Mu.  Engkau memberikan kepada kami Sang Sabda, Putra Tunggal-Mu, yang menjadi Pengantara dan Keadilan kami.  Dialah yang memikul beban dosa dan kejahatan kami semua demi ketaatan pada kehendak-Mu, ya Bapa kekal, karena Engkau menghendaki agar Dia mengenakan kemanusiaan kami.  Betapa tak terduga dalamnya karitas-Mu itu.  Putra-Mu turun dari ketinggian keilahian-Nya ke dalam jurang kehinaan kemanusiaan kami!  Hati manakah dapat bertahan untuk tetap tertutup dan keras sesudah menyadari hal ini?

Hakikat kami ini menurut gambaran keilahian-Mu, sedangkan Engkau mengambil gambar kemanusiaan kami karena kesatuan yang Engkau adakan dalam manusia.  Engkau telah menyelubungi keilahian-Mu, keallahan kekal, dalam awan, dalam lumpur kemanusiaan kami.  Hanya kasih-Mu yang tak terlukiskan dapat menjunjung martabat daging Adam.  Maka, percaya akan cinta kasih yang tak terhingga itu aku mohon dengan segenap tenaga jiwaku, agar Engkau dengan murah hati mengasihani makhluk-makhluk-Mu yang hina ini.