Masuk Dalam Pelukan Kasih-Nya
Allah menciptakan manusia menurut gambar dan keserupaan-Nya dan memberikan hidup ilahi kepadanya. Tetapi manusia cenderung dikuasai oleh egonya, diperbudak oleh keinginan dan kehendak sendiri yang membutakan dan membiarkan hidup mereka dipimpin oleh keinginan-keinginan sendiri sehingga terbungkuk pada diri sendiri dan menjauhkan diri dari rahmat Allah. Manusia telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (bdk. Rm 3: 23).
Karena cinta kasih-Nya yang besar, Allah selalu memanggil dan menantikan manusia untuk bertobat; masuk kembali ke dalam pelukan-Nya. Ya, kita semua dipanggil kepada pertobatan. Bertobat berarti berbalik dari jalan yang salah kepada jalan yang benar, kembali kepada Allah. Kita semua telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran (lih. Rm 6: 18). Yesus Kristus adalah jalan pembenaran kita. Dia telah menumpahkan darah-Nya untuk menebus kita agar kita yang terbungkuk karena dosa dapat berdiri tegak kembali dan masuk ke dalam hidup ilahi.
Pertobatan adalah rahmat cuma-cuma dan kita perlu terbuka untuk menyambutnya. Allah tidak bisa “memaksakan rahmat-Nya” ke dalam hidup kita. Kita bebas untuk mengatakan “ya” atau “tidak” kepada pertobatan. Rahmat selalu diberi, tapi kita perlu bekerja sama dengan rahmat itu. Maka hati kitalah yang perlu terbuka mendengarkan suara-Nya yang selalu mengetuk hati kita dan membiarkan Dia bekerja sepenuhnya.
Pertobatan adalah karya Roh Kudus. Santo Sirilus dari Aleksandria mengatakan: ”Roh Kudus menciptakan baru” – memampukan kita untuk hidup terarah kepada Allah, sumber keberadaan kita – sehingga kita mampu hidup penuh syukur dalam situasi apapun.
Marilah kita berlari, masuk ke dalam pelukan Bapa Yang Maha Belas Kasih dan Pengampun seraya berkata: ”Bapa, berkatilah aku dengan Roh Kudus-Mu, baruilah hatiku dengan pertobatan terus-menerus, agar aku senantiasa melakukan apa yang berkenan di hati-Mu.”