Adven adalah masa permulaan baru, masa penyegaran hati. Adven adalah masa kita mengulang-ulang permohonan dalam seruan iman: “Datanglah Tuhan.” Tuhan akan datang, Dia akan datang dari jauh. Ekaristi menyakinkan kita bahwa Tuhan itu sudah datang dan sudah dekat. Gereja ingin menuntun kita kepada iman yang hidup akan penjelmaan yang dimulai pada saat Maria mengandung Sabda Allah dan berlangsung hingga sekarang dalam Gereja. Allah menjadi daging agar Dia bisa berelasi dengan kita manusia secara fisik dan langsung, sehingga kita bisa melihat, mendengar dan meraba Dia, dan agar Dia bisa menyentuh hati kita. Karena kita hanya bisa berkomunikasi melalui indra kita, maka Allah menjadi daging.
Adven adalah masa kerinduan, suatu kerinduan dalam hati setiap manusia yang mencari yang tak terbatas, tanpa tahu apa yang dicari, yang menjadikan manusia cemas, penuh keinginan-keinginan yang tak terpuaskan. Kedatangan Kristus adalah jawaban pada kerinduan itu agar manusia bisa maju dan semakin sadar akan hatinya yang berseru meminta hidup, kebenaran, keindahan dan kasih. Kita membutuhkan-Nya untuk ikut serta membangun sesuatu yang berarti, mengambil bagian dalam karya kebaikan, wajah dari misteri yang hadir dalam ruang dan waktu; Allah yang menjadi manusia. Kelembutan yang berbelas kasih dan mengampuni. Itulah jalan satu-satunya bagi manusia untuk bisa memandang kemanusiaan-Nya dengan realistis, belarasa dan harapan.
Marilah kita datang dan menyentuh Dia, Sang Sabda yang menjelma, Dia yang memanggil kita dan mengundang kita terus untuk membuka hati bagi kedatangan-Nya.