Novena Natal

Seminggu lagi kita akan merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juru Selamat yang telah dijanjikan selama berabad-abad.  Sehubungan dengan janji itu, Allah telah berfirman kepada Daud bahwa dari keturunannya akan lahir seorang yang akan mengokohkan kerajaannya untuk selamanya.  Ingatan akan janji Allah itu terus melahirkan harapan dalam diri kita dan percaya bahwa Allah setia pada janji-Nya.

Nabi Mikha juga menubuatkan bahwa dari kota kecil Betlehem akan muncul seorang yang akan memerintah Israel dalam kekuatan Tuhan, dan Ia akan menganugerahkan damai sejahtera (lih. Mikha 5:1-4).

Setiap tahun, mulai tanggal 17 bulan Desember, Gereja mengadakan Novena Natal, masa penantian yang intens akan kedatangan Tuhan.  Selama Novena ini, bacaan-bacaan Injil menonjolkan tokoh Maria dan Yosef keturunan Daud.

Pewartaan kabar baik, kedatangan penyelamatan Tuhan dari malaikat Gabriel kepada Maria menjadi bukti nyata ungkapan kasih Allah yang penuh belas kasih, yang terus berlangsung dalam situasi apapun.  Maria mengerti dengan hatinya akan janji Allah sehingga meluap dalam “ya’ yang melahirkan “Janji Allah”; Sabda menjadi daging dalam rahimnya, dasar pertama dari karya penebusan Allah.

Santo Yosef mengajar kita merenungkan misteri yang ada di hadapannya tanpa banyak bicara, tanpa mau menguasai atau mengontrol apapun dan tanpa takut kehilangan diri.  Dia hanya membuat apa yang diminta, menyatukan “ya” nya dengan “ya” Maria.

 

Maka marilah kita masuk dalam hati kita dan mengenali pikiran-pikiran kita yang bukan berasal dari Allah, mengenali kemiskinan kita di hadapan-Nya dan berseru mohon belas kasih-Nya agar kita pantas menyambut kedatangan Tuhan dengan kasih yang rendah hati.