Gedono
20 Agustus 2024

HARI RAYA SANTO BERNARDUS


Hukum Murni Tuhan adalah Cinta Kasih
Pembacaan dari karya St. Bernardus “Tentang Cinta akan Allah”

 

Hukum murni Tuhan adalah cinta kasih yang tidak mencari keuntungan diri sendiri tetapi keuntungan orang lain.  Itu disebut Hukum Tuhan, entah karena Allah hidup olehnya entah karena tak seorang pun memilikinya kalau tidak dianugerahkan kepadanya.  Dan bukan suatu yang mustahil bila dikatakan, bahwa Tuhan juga hidup dengan suatu hukum, sebab di sini saya tidak akan mengatakan suatu hukum yang lain, kecuali hukum cinta kasih.  Manakah sebenarnya yang merangkul kesatuan yang utama dan indah di dalam Tritunggal Kudus dan Mahabesar, selain dari cinta kasih?  Cinta kasih adalah suatu hukum Allah yang mengikat kesatuan Tritunggal dan menyatukannya dalam ikatan damai.  Cinta kasih adalah hukum abadi yang menciptakan dan menguasai alam semesta.

Bila seseorang tidak mau dikuasai oleh kelembutan hati, dengan sendirinya dia akan dikuasai oleh semacam hukuman.  Dan bila seseorang dengan kehendaknya sendiri menolak beban yang ringan dan manis dari cinta kasih, maka dia harus menanggung beban yang tak terpikul yang berasal dari kehendaknya sendiri yang buruk.

O, Tuhanku, mengapa Engkau tak mencabut dosaku?  Mengapa tidak membuang kejahatanku yang akan melepaskan aku dari beban berat kehendakku sendiri, sehingga aku dapat bernafas lega di bawah beban ringan cinta kasih dan tidak terbelenggu dalam ketakutan, tidak tergoda oleh hasrat perbudakan tetapi terdorong oleh Roh-Mu yang adalah Roh Kebebasan yang mendorong anak-anak-Mu dan menerimanya, sebagai suatu kesaksian bagi jiwaku?  Aku pun adalah salah satu dari anak-anak-Mu itu, karena aku pun memiliki hukum yang serupa dengan yang Kaumiliki dan dengan demikian aku hidup di dunia ini dengan peraturan yang Kauhayati sendiri.

Karena itu juga, anak-anak tidak bebas dari hukum.  Dan kalian tahu mengapa tak mungkin hidup tanpa hukum cinta kasih?  Dikatakan: “Kalian menerima Roh anak-anak angkat.”  Namun dengarkanlah kesaksian orang-orang benar: “Pada orang benar tidaklah diperintahkan suatu hukum, artinya tidak dipaksakan padanya bila memang tidak bersedia menerimanya.  Namun diberikan kepada mereka yang menyambutnya dengan gembira dan dalam kebebasan yang penuh, sehingga mereka menghirup kemanisannya.”  Sebab ketika Tuhan berkata: “Pikullah beban-Ku di atas pundakmu”, sepertinya Ia mau mengatakan: “Saya tidak memaksakannya tanpa kerelaanmu, tetapi angkatlah, bila engkau mau.”  Kalau tidak, kalian tidak menemukan damai dalam hatimu melainkan kesengsaraan.

Sungguh nikmat dan manislah hukum cinta kasih.  Kalau ditanggung dengan ringan dan manis, bukan saja membuat seseorang dapat memikul dengan ringan hukuman para budak dan para upahan tanpa menjadi hancur karenanya, melainkan justru dia mendapatkan kepenuhan di dalamnya.  Sebab Tuhan berkata: “Saya tidak datang untuk menghapusnya tetapi untuk melengkapinya”.  Ia melunakkan Hukum Taurat dan mengatur hukum cinta kasih dan meringankan kedua-duanya.

 


Bernardus lahir tahun 1090 dan setelah Ibunya meninggal, ia meninggalkan dunia ramai bersama 30 orang temannya dan masuk biara Citeaux.  Tiga tahun kemudian ia diutus mendirikan biara Clairvaux berama 12 orang rahib.  Cara hidupnya dan karyanya mengungkapkan semangat kontemplasi dan doa.  Ia giat menangai apa saja, dimana ada banyak keuslitan. Ia menjadi penasehat raja-raja dan paus.  Hidup membiara dibuatnya berkembah. Bakat-bakat mistiknya merupakan tanah subur bagi karya kerasulannya.