12 September 2024

PEKAN BIASA XXIII – KAMIS


Aku akan selalu ingat padamu, ya Yerusalem
Pembacaan dari tafsir St. Bruno tentang Mazmur 83

 

” Betapa menyenangkan kediaman-Mu ya Tuhan! Jiwaku mendambakan masuk ke pelataran rumah Tuhan,” Yerusalem surgawi, kota Allah.  Mengapa si pemazmur mendambakan masuk ke pelataran rumah Tuhan? Jawabnya, “Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu!

Itulah Yerusalem surgawi, ya Tuhan, Allah segala kuasa, Rajaku dan Allahku! Seakan-akan ia berkata, siapa yang tidak ingin masuk ke pelataran rumah-Mu, jika Engkau itu Allah Pencipta, Tuhan segala kuasa dan Raja? Siapa tidak ingin masuk ke pelataran-Mu, jika semua yang diam di rumah-Mu itu bahagia?  Baginya pelataran dan rumah itu sama saja! Kalau ia berkata, “mereka berbahagia,” yang ia maksudkan ialah, bahwa mereka menikmati kebahagiaan yang begitu besar, sejauh orang dapat membayangkannya.  Ini berarti bahwa mereka berbahagia, karena mereka akan memuliakan Dikau dengan bakti penuh cinta, untuk selama-lamanya.  Sungguh, mereka tidak akan dapat memuliakan Dikau untuk selama-lamanya, jika mereka tidak bahagia sampai kekal.

Tidak seorang pun dapat mencapai kebahagiaan dengan kekuatan sendiri, meskipun ia memiliki iman, harapan, dan cinta kasih.  Tetapi, berbahagialah orang itu, yang karena pertolongan-Mu, ya Allah, berhasil menaiki ketinggian tangga kebahagiaan, yang ia pasang di dalam hatinya.  Ini berarti, bahwa orang yang dapat dikatakan mencapai kebahagiaan hanyalah dia yang telah sungguh berniat naik, menuju kebahagiaan lewat banyak tangga keutamaan dan perbuatan baik, dengan bantuan rahmat-Mu.  Tidak ada orang yang mampu naik sebegitu tinggi dengan kekuatannya sendiri.  sebagaimana telah dikatakan oleh Tuhan, ” Tidak ada orang yang telah naik ke surga,  kecuali Putra Manusia, yang ada di surga.”

Kukatakan, bahwa “ia memasang tangga”, karena ia sekarang hidup di lembah air mata, kehidupan saat ini yang rendah dan penuh dengan kesusahan, dibandingkan dengan kehidupan yang lain yang dapat dibandingkan dengan suatu gunung tinggi dan penuh dengan kegembiraan.

Karena Tuhan bersabda, “Berbahagialah orang yang menimba kekuatannya dari pada-Ku”, orang dapat bertanya, “Apakah bantuan Tuhan akan datang?” Kami menjawab, “Bantuan Allah tersedia bagi mereka yang terberkati.”  Sebab pemberi hukum, yaitu Kristus sendiri, memberi kami hukum itu dan terus akan memberi berkat-berkat-Nya, rahmat yang tak terbilang jumlahnya, dengan yang mana Ia memberkati milik-Nya.

Ini berarti, Ia akan mengangkat mereka kepada kebahagiaan.  Berkat semua kasih karunia itu, mereka akan meningkat dalam keutamaan, tahap demi tahap.  Di masa mendatang, di Sion surgawi, Kristus sendiri, Allah segala dewa, akan nampak.  Di sana Dia yang, karena adalah Allah, akan mengilahikan hamba-hamba-Nya, menjadikan mereka seperti Allah.  Dengan kata lain: Allah segala dewa, Allah Tritunggal, akan nampak secara rohani di antara mereka, yang diam di Sion.  Atau, dengan terang akal budi, mereka akan melihat di antara mereka Allah, yang tak dapat dilihat di sini; sebab Allah akan menjadi segala dalam segala.