2 Agustus 2022

PEKAN BIASA XVIII – SELASA


Ciptaan baru
Pembacaan dari Surat, yang dikatakan berasal dari Barnabas

Tuhan telah menyerahkan tubuh-Nya untuk dibinasakan, tujuannya dimaksudkan untuk menyucikan kita dengan pengampunan dosa kita, yang terjadi lewat pemercikan darah-Nya.  Sebab yang dikatakan dalam Kitab Suci tentang Dia (dengan menunjuk sebagian pada Israel, dan sebagian juga pada kita sendiri) adalah ‘Ia dilukai karena pelanggaran-pelanggaran kita dan dipatahkan karena dosa-dosa kita, dan oleh bilur-bilurnya kita disembuhkan.  Ia dibawa ke pembantaian seperti domba, dan sebagai anak domba, kelu di depan orang yang mencukurnya.’

Betapa kita harus bersyukur kepada Tuhan, yang memberikan pengetahuan kepada kita tentang masa lampau, kebijaksanaan bagi masa sekarang, dan bahkan juga sekedar pengertian tentang masa mendatang!  Memang benar kata Kitab Suci, ‘Tidak tanpa sebab dipasang jerat bagi burung-burung.’  Yang dimaksud di sini ialah: orang akan mengalami kebinasaan jika, meskipun mengerti akan jalan kesucian, namun memilih jalan kegelapan.’

Saudara-saudara, hal berikutnya ialah ini: Benar, Tuhan telah bersedia untuk menjalani penderitaan karena peduli terhadap kehidupan kita.  Tetapi, Dialah juga Tuhan seluruh bumi, dan kepada-Nya Allah bersabda pada waktu membangun dunia ini: ‘Marilah kita membuat manusia, menurut citra dan gambaran Kita.’  Kalau begitu, bagaimana Ia dapat membiarkan diri-Nya menderita dalam tangan manusia? Dengarkanlah!

Para nabi, yang diilhami berkat kurnia rahmat-Nya sendiri, telah meramalkan Dia dalam nubuat-nubuat mereka.  Dan karena mutlak perlu – (kalau Ia memang harus membinasakan maut dan membuktikan orang mati dapat hidup kembali) – bahwa ia menampilkan diri dalam tubuh manusia, maka Ia juga menerima untuk menderita.  Dengan demikian, Ia dapat sekaligus memenuhi janji, yang telah diberikan kepada para leluhur, dan membangun umat baru bagi diri-Nya sendiri; maka pada waktu berada di dunia, Ia juga menegaskan, bahwa Ia bermaksud membangkitkan umat manusia dari mati dan kemudian mengadili mereka.  Kecuali itu, dengan ajaran-Nya kepada umat Israel dan dengan mengerjakan mukjizat dan tanda-tanda, Ia memberitahukan pesan pewartaan-Nya dan cinta-Nya yang dalam tak terduga.

Ketika Ia mengubah kita menjadi manusia baru melalui pengampunan dosa-dosa kita, kita dijadikan manusia dengan bentuk yang sama sekali lain –yang memiliki jiwa kanak-kanak–, hingga nampaknya kita diciptakan baru sama sekali.  Sehubungan dengan pembentukan baru ini maka di dalam Kitab Suci Ia bersabda kepada Putra-Nya, ‘Marilah Kita membuat manusia menurut citra dan gambaran Kita; dan baiklah ia memerintah binatang-binatang di bumi dan burung-burung di udara dan ikan-ikan di laut.’  Dan setelah melihat bentuk kita yang indah, Ia menambahkan, ‘Bertumbuh dan bertambahlah, dan penuhilah bumi.’  Ia di sini bersabda kepada Putra-Nya, tetapi akan kutunjukkan, bahwa Ia juga berbicara kepada kita.  Sesudah Ia sungguh mengadakan ciptaan kedua pada akhir jaman, Tuhan bersabda, ‘Lihat, Aku sekarang menciptakan yang baru seperti yang dahulu.’

Inilah yang dimaksud oleh nabi, kalau ia berseru, ‘Masuklah ke tanah yang mengalirkan susu dan madu, dan perintahkanlah itu,’ sebab kamu dan aku telah dijadikan ciptaan baru sama sekali.  Seperti dikatakan oleh nabi lain, ‘Sesungguhnya,’ sabda Allah, Aku akan mengambil hati batu dari umat ini’ (umat yaitu mereka yang telah direncanakan lebih dahulu oleh Roh Tuhan) dan meletakkan hati daging dalam diri mereka.’  Ini dikatakan, karena Ia sendiri akan menampakkan diri dalam daging, dan tinggal di antara kita.

Jadi, saudara-saudara, kediaman hina dalam hati kita ini merupakan bait kesucian bagi Tuhan!  Lebih lagi Tuhan bersabda, ‘Aku akan memuliakan Dikau di tengah-tengah himpunan saudara-saudaraku; di tengah umat Allah yang berkumpul.  Aku akan mengidungkan madah bagi-Mu.’  Jadi kita sendiri inilah umat, yang dibawa masuk ke tanah yang baik.