Sejarah Ordo

Asal Mula Hidup Benediktin

St. Benediktus

Semua berawal dari seorang pemuda: BENEDIKTUS dari Nursia yang hidup di abad ke-6 (480-547).  Ia pergi untuk melanjutkan studi di Roma, tetapi gaya hidup orang sezamannya di sana yang sangat duniawi, mendorong Benediktus untuk meninggalkan studinya.  Menyadari kebutuhannya untuk mencari relasi dengan Allah dalam keheningan di tempat sunyi dan terpencil, ia tinggal di sebuah gua di Subiaco.

Lambat laun, keberadaan dan cara hidupnya menarik semakin banyak orang untuk bergabung dengannya.  Maka terbentuklah komunitas di sekeliling abas Benediktus di Monte Cassino, dekat Kota Napoli, Italia. Dan sebagai pengarahan hidup bersama yang tepat bagi kelompok-kelompok para pengikutnya, ia memberi peraturan yang sampai sekarang dikenal sebagai Peraturan Santo Benediktus (PSB).

Jadi, hidup Benediktin, yaitu yang mengikuti Peraturan Santo Benediktus mulai di Itali dalam abad ke-6. Untuk itulah St. Benediktus dikenal sebagai bapa dari hidup monastik di Barat serta dijadikan pelindung benua Eropa.

Pembaruan - Lahirnya "Biara Baru" Citeaux

Para Bapa Pendiri Citeaux
Pertapaan-pertapaan Benediktin terus berkembang pesat pada abad-abad berikutnya.  Namun sayangnya, hidup menjadi terlalu mapan di beberapa pertapaan seperti yang terjadi di biara Molesme di Perancis.
 
Prihatin dengan kemapanan tersebut, 21 rahib termasuk Abas Robertus beserta priornya Alberikus dan sekretarisnya Stefanus ingin kembali menghayati PSB secara lebih penuh.  Tetapi kebanyakan rahib Moslemes tidak menghendaki adanya pembaruan, sehingga mereka bertekad pergi mencari tempat lain.  Maka pada tahun 1098, dibangunlah “Biara Baru” di Citeaux, suatu daerah rawa terpencil di Perancis Selatan, yang bahasa latinnya cisterna; dari sinilah asal kata “Cisterciensis”

Berkembangnya Cisterciencis

St. Bernardus dari Clairvaux

Para rahib Cisterciensis awal tekun dan setia menghayati hidup keras dan miskin, di bawah kepemimpinan 3 abas berturut-turut, yaitu St. Robertus, St. Alberikus dan St. Stefanus Harding. Namun baru pada tahun 1113, di masa keabasan St. Stefanus Harding, datanglah Bernardus bersama 30 orang teman dan sanak saudaranya untuk bergabung.

Dengan masuknya St. Bernardus, Citeaux menekankan spiritualitas komunitas sebagai sekolah cinta kasih.  Bernardus muda pada tahun 1115 diutus oleh abasnya untuk membangun fondasi di Clairvaux. Citeaux berkembang pesat dan biara-biara Cisterciensis didirikan di seluruh Eropa. Pembaruan Cisterciensis kemudian menyebar luas dengan lahirnya banyak pertapaan anak Citeaux, sehingga tahun 1119 Abas Stefanus Harding menyusun dokumen yang disebut “Carta Caritatis” (Piagam Cinta Kasih) – sebagai pedoman dasar untuk kesatuan dan kerjasama di antara semua pertapaan Cisterciensis di mana pun berada, agar saling mendukung untuk setia dalam penghayatan karisma Ordo yang dijiwai oleh Kasih Kristus.  Tahun 1125, Citeaux juga melahirkan pertapaan rubiah, yang dikenal dengan nama “Tart”.

Reformasi La Trappe

Armand-Jean de Rancé

Tetapi pada abad-abad sesudahnya, terjadi kemerosotan dalam hidup masyarakat di Perancis yang juga dialami oleh Ordo. Biara-biara mengalami pasang surut dan beberapa di antaranya mengadakan reformasi. Salah satunya adalah Biara La Trappe di Perancis, berkat upaya Abas de Rancé.

Abas muda cemerlang yang sebelumnya hidup sangat duniawi ini bertobat, mengundurkan diri ke La Trappe dan segera memulihkan kehidupan monastik di sana dengan penuh semangat pada periode 1664-1700.  Beberapa segi khasanah warisan Cisterciencis, terutama identitasnya yang kontemplatif, asketis dan senobit dipertahankan dengan menekankan kembali nilai kerja tangan dan kesederhanaan dalam hal makanan. Pembaruan ini kemudian diikuti oleh banyak biara lainnya.  Biara-biara Ordo tersebut mulai disebut Trappist” dalam kaitan dengan nama Biara La Trappe, sumber dan asal reformasi mereka.

Pengungsian Pada Masa Revolusi Perancis

Augustin de Lestrange

Menjelang akhir abad ke-18 berkecamuk Revolusi Perancis. Hampir semua biara dan para anggotanya, termasuk biara-biara Trappist, dibubarkan.  Ordo kami tetap bertahan berkat upaya Dom Augustin de Lestrange.   Pada tahun 1791, di bawah bimbingannya, 23 rahib La Trappe pergi ke biara kuno La Valsainte di Swiss untuk menyelamatkan hidup monastik Cisterciencis. 

Pada 1978 tatkala Swiss diserbu tentara Revolusi Perancis, Dom Augustin bersama para rahib, para rubiah dan para awam ordo ketiga yang didirikannya, memulai perjalanan panjang menuju Rusia untuk kemudian kembali lagi ke La Valsainte waktu tentara revolusi meninggalkan Swiss.

Pengungsian panjang ke Swiss sampai Rusia tersebut berlangsung sekitar 20 tahun sebelum akhirnya mereka dapat kembali ke Perancis.  Selama perjalanan yang sangat panjang itu, mereka tetap setia menjalankan kebiasaan hidup reformasi La Trappe, kendati dalam keadaan sangat miskin dan mengalami banyak kesulitan.

 

Berdirinya OCSO

Pada tahun 1892, biara-biara yang mengikuti reformasi La Trappe membentuk ordo mandiri dengan nama  OCSO: Ordo Cisterciensis Strictioris Observantiae (Ordo Cisterciensis Observansi Ketat), yang tetap dikenal sebagai Trappist.

Hidup berdasarkan nilai-nilai Injil yang telah ditransmisikan dari abad-ke-abad sampai kepada kami sekarang, sudah mengalami banyak tantangan zaman dan mengalami pembaruan terus-menerus, tetapi tidak memadamkan kerinduan berkobar-kobar dari para pengikut St. Benediktus. 

Dengan penuh syukur, kami menerima warisan hidup ini dan menghayati panggilan untuk semakin menjadi kehadiran Tuhan di dunia dengan doa dan pujian dalam hidup sederhana dan pertobatan yang bergembira.