17 September 2022

PEKAN BIASA XXIV – SABTU


Dengan penghiburan, balutlah hati yang patah!
Pembacaan dari Khotbah Santo Agustinus tentang Para Gembala Umat

 

‘Tuhan menghajar setiap orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya  sebagai anak.”  Demikian kata Kitab Suci, tetapi gembala yang jahat berkata, ‘Mungkin aku akan dibebaskan.  Yah, kalau ingin bebas dari hajaran, kamu tidak terhitung dalam kalangan anak-anak Allah!  Tetapi lalu katamu, ‘Apakah Allah menghajar setiap anak?  Ya, semua anak, seperti Ia menghajar Putra Tunggal-Nya.  Putra Tunggal yang lahir dari hakikat Bapa, dan sama dengan Bapa dalam bentuk Allah; itulah Sang Sabda, yang oleh-Nya segala sesuatu dijadikan, tidak mungkin Ia dapat dihajar.  Untuk itu Ia mengenakan daging, agar Ia tidak luput dari hajaran.

Allah menghajar Putra Tunggal-Nya yang tanpa dosa!  Apakah Ia akan membiarkan anak angkat-Nya yang berdosa dan tidak akan menghajar mereka?  Rasul Paulus menyatakan, bahwa kita semua dipanggil untuk diangkat sebagai anak.  Kita sudah menerima pengangkatan sebagai anak, untuk menjadi sama-sama ahli waris dengan Sang Putra Tunggal, dan ikut memiliki harta warisan-Nya. ‘Mintalah kepada-Ku, dan Aku akan memberikan kepadamu para bangsa sebagai warisanmu.’  Kristus memberi kita teladan dengan penderitaan-Nya.

Jelaslah bahwa orang yang lemah jangan ditipu dengan harapan palsu, tetapi juga jangan digemparkan karena takut, jangan-jangan ia mundur menghadapi pencobaan yang akan datang.  Katakan kepadanya, ‘Siapkanlah jiwamu untuk dicobai.’  Ia mungkin mulai dengan gemetar, bimbang, takut untuk mendekat.  Ada kata-kata lain dalam Kitab Suci, ‘Allah itu setia, Ia tidak mengijinkan kamu dicobai melebihi kekuatanmu.’  Perdengarkanlah janji ini waktu kamu berkhotbah tentang penderitaan-penderitaan yang akan datang, maka kamu akan menguatkan orang yang lemah.  Jadi kamu harus menjanjikan belas kasih Allah kepada orang yang punya takut berlebihan; hanya caranya jangan dengan mengatakan bahwa tidak akan ada pencobaan, tetapi dengan mengatakan bahwa Tuhan tidak mengijinkan orang dicobai melampaui kekuatannya. Inilah yang membalut luka orang!

Ada juga orang, yang ketika mendengar akan datangnya pencobaan, segera mempersenjatai diri dengan lebih teguh, bahkan seolah-olah ia haus untuk minum penderitaannya.  Apa yang merupakan obat penyembuh bagi umat beriman dianggap kurang berarti bagi dirinya; lalu ia bahkan mencari kemuliaan menjadi martir.  Ada juga orang lain, yang tahu bahwa pencobaan pasti akan datang.  Memang pencobaan akan datang bagi seorang Kristen, malahan pencobaan khusus yang hanya akan dialami oleh dia yang menginginkan menjadi seorang Kristen sejati.  Tetapi ketika pencobaan itu sungguh datang, ia menjadi lumpuh dan hancur!

Berilah balut penghiburan, bebatlah yang patah.  Katakanlah, ‘Jangan takut!  Allah yang kamu imani, tidak akan meninggalkan kamu di dalam pencobaan.’  Tuhan itu setia, Ia tidak membiarkan kamu dicobai melebihi kemampuanmu.  Ini kamu dengar bukan dari aku saja!  Rasul Paulus pun berkata begitu.  Bahkan ia masih berkata juga, ‘Inginkah kamu mendapatkan bukti, bahwa Kristuslah yang berbicara dalam diriku?’  Percayalah: Kalau kamu mendengar itu, kamu mendengarnya dari Kristus sendiri, dari Gembala Agung, yang menggembalakan Israel.  Sebab tentang Dia dikatakan, ‘Engkau memberikan kepada kami air mata sebagai minuman, menurut ukuran.’  Jadi, yang oleh Rasul Paulus dikatakan, ‘Ia tidak membiarkan kamu dicobai melebihi kekuatanmu,‘ itulah yang dimaksudkan nabi dengan ‘menurut ukuran’.  Janganlah kamu menyingkirkan Dia, yang menegurmu, tetapi juga menyemangati; menakutimu, tetapi juga menghibur; memukulmu, tetapi juga menyembuhkan!