28 September 2022

PEKAN BIASA XXVI – RABU


Marilah kita berlari dalam iman dan kebenaran
Pembacaan dari  Surat Santo Polikarpus kepada umat di Filipi

 

Sekarang aku menghimbau kamu sekalian untuk mendengarkan dan menaati panggilan pada kebenaran dan melatih diri dengan kesabaran.  Kamu telah melihat hal ini dengan mata kepala sendiri dalam Yang Terberkati Ignasius, Rufus, dan Zosimus; dan juga dalam saudara-saudara di antaramu sendiri, belum termasuk Paulus dan rasul-rasul lainnya.  Hendaklah kamu yakin, bahwa mereka tidak berlari dengan sia-sia, melainkan dalam iman dan kebenaran.  Mereka telah mencapai tempat yang mereka tuju, yang layak bagi mereka, dan mereka itu sekarang sudah berada bersama Tuhan, sebagaimana mereka bersama Dia dalam penderitaan sebelumnya.  Mereka tidak melekatkan hatinya pada dunia sekarang ini, tetapi pada Dia yang wafat bagi kita dan demi kita dan dibangkitkan kembali oleh Allah bagi kita.

Maka dari itu tegaklah berdiri pada jalan ini, ikutilah jejak Tuhan.  Hendaklah tetap teguh tak tergoyah dalam imanmu, perhatikanlah satu sama lain dengan cinta persaudaraan, Bersatulah dalam kebenaran, tunjukkanlah kelembutan hati Tuhan dalam saling mengasihi, dan janganlah memandang rendah siapa pun.  Bila kamu dapat berbuat baik, janganlah menunda itu sampai lain waktu, sebab pemberian derma membebaskan orang dari kematian.  Hendaklah setiap orang menghargai saudara yang lain, hingga orang tidak beriman tidak menemukan kesalahan dalam cara hidupmu.  Dengan berbuat demikian kamu akan dipuji karena perbuatanmu yang baik, tetapi kamu juga akan menjaga agar orang tidak menghojat Tuhan.  “Celakalah dia yang membuat orang menghojat Tuhan”; Maka, ajarilah  setiap orang agar hidup sederhana, ugahari, sebagaimana kamu sendiri hidup.

Hatiku sedih mengenangkan Valens, salah satu dari imammu; begitu sedikit pengertiannya tentang panggilan akan jabatan imamatnya.  Maka aku tergerak untuk memperingatkan kamu, dan mendesak agar kamu hidup jujur dan murni.  Hindarilah kerakusan dan jauhkanlah dirimu dari setiap bentuk kejahatan.  Kalau orang tidak dapat menguasai diri dalam hal ini, bagaimana ia dapat mengajarkannya kepada orang lain!  Kalau ia tidak mampu menghindari kerakusan, ia akan mendapatkan dirinya terbelenggu dalam penyembahan berhala ini, dan akan diadili bersama golongan kaum kafir, yang tidak mengerti apapun tentang pengadilan Tuhan.  Beginilah ajaran Paulus: ‘Apakah kita tidak tahu, bahwa umat kudus Allah nanti akan mengadili dunia?’

Tetapi, aku tidak pernah melihat atau mendengar sesuatu seperti itu di lingkunganmu sendiri.  Bagimulah Rasul Paulus bekerja keras, kamulah yang disebut di awal suratnya dan kamulah  yang selalu dibanggakan di semua gereja, yang pada saat itu satu-satunya yang telah mengenal Allah; sedangkan kami sendiri belum sampai pada pengenalan itu.

Aku susah sekali karena  Valens dan istrinya; moga-moga Tuhan memberikan kepada mereka pertobatan yang benar.  Dan kamu, dari pihakmu, jangan terlalu keras terhadap mereka, dan jangan memandang orang seperti itu sebagai musuh.  Tetapi kamu harus mengundang mereka kembali, sebagai anggota-anggota yang lemah, yang telah sesat, hingga seluruh tubuh dapat diselamatkan.  Dengan melakukan hal ini kamu akan memajukan kesejahteraan rohanimu juga.