Retret
4 Romo K. A. J.

Pada 26-29 September 2022 yang lalu, kami mendapat kunjungan yang penuh berkat dari 4 Romo Keuskupan Agung Jakarta untuk retret di tengah-tengah kami.  Mereka adalah Rm. Salto, Rm. Tino, Rm. Bondi, dan Rm. Hari yang adalah teman seangkatan dalam tahbisan Imamat.

Syukur atas anugerah para Romo bagi Gereja, sungguh membahagiakan melihat pelayanan mereka kepada umat di Keuskupan Agung Jakarta dalam bidang mereka masing-masing, kepada kaum muda dalam formasi (seminari), Universitas Katolik dan kelompok kategorial, pasangan suami istri, dan tribunal.

Rm. Salto, Rm. Hari, Rm. Tino dan Rm. Bondi

Dalam pertemuan dengan komunitas, para Romo membagikan rahmat yang mereka terima selama retret.  Katanya, “Kami masuk lagi dalam keheningan, setelah banyak waktu dan tenaga terkuras untuk melayani umat.  Kami perlu “mengisi” diri kami, menimba kekuatan dalam meditasi, doa, mazmur-mazmur, refleksi …. “Saya menemukan kembali alasan keberadaan saya, yaitu untuk tinggal dalam Tuhan, di luar Aku, kamu tak bisa berbuat apa-apa“, begitu kata Rm. Salto.

Para Romo juga mensharingkan kepada kami, tantangan yang mereka hadapi dalam pelayanan: pada intinya, kebutuhan mendasar setiap manusia adalah komunio, menjadi suatu bagian dari komunitas. Dalam situasi sekarang ini, melalui media sosial, orang masuk dalam jejaring.  Di tengah transparansi dan budaya instan, ada insecurity (ketidakamanan), kurang komitmen, dan kurang endurance (daya tahan) yang berpengaruh dalam hidup berkeluarga.  Tetapi para Romo percaya, ada banyak hal positif yang dibawa oleh dunia digital saat ini, salah satunya sebagai media Evangelisasi.

 

Dalam homili Misa, 29 September, bertepatan dengan Pesta Malaikat Agung: St Mikael, Gabriel, dan Rafael, Romo menyatakan terima kasihnya karena diteguhkan kembali identitas mereka sebagai seorang imam.  Mengutip Injil pada hari itu: Tuhan mendirikan tangga di bumi yang ujungnya sampai ke langit, tangga itu adalah Yesus Kristus, Dialah Pengantara manusia dan Allah.  Maka seorang imam perlu menjalin relasi dengan Yesus Kristus, kalau imamnya tidak menjalin relasi dengan Yesus, lalu bagaimana dengan umatnya?

 

Para Romo, terima kasih atas kunjungannya, kita saling mendoakan
…. Selamat berkarya …
Tuhan memberkati!