PEKAN BIASA XXX – SABTU
Betapa baik, betapa menyenangkan roh-Mu, ya Tuhan,
yang tinggal dalam semua manusia
Pembacaan dari buku Wawancara Santa Katarina dari Siena
tentang Penyelenggaraan Ilahi
Dengan belas kasih dan kebaikan yang tak terlukiskan Allah Bapa kekal memandang jiwaku, dan mulai berkata kepadaku: “Putri-Ku yang terkasih, segala sesuatu yang Kuberikan kepada manusia datang dari kasih dan perhatian-Ku baginya. Aku telah berniat untuk menunjukkan belas kasih-Ku kepada dunia dan perlindungan kasih-Ku kepada semua yang menginginkannya.
Tetapi manusia dalam ketidaktahuannya memperlakukan dirinya dengan amat kejam. Perhatian-Ku konstan, Aku terus tetap menjagai dia, namun ia mengubah sarana-sarana kehidupan yang Kuberikan kepadanya menjadi senjata maut. Ya, Aku menciptakan manusia dengan perhatian penuh kasih, dan membentuk dia dalam gambar dan citra-Ku. Aku melihat dia dalam diri-Ku, maka Aku tergerak oleh cinta akan keindahan ciptaan-Ku.
Aku memberi dia ingatan, agar ia dapat mengenang kebaikan-Ku kepadanya, sebab Aku ingin agar ia ambil bagian dalam kekuasaan-Ku sendiri. Aku memberi dia akal budi, agar ia dapat mengenal dan mengerti kehendak-Ku melalui kebijaksanaan Putra-Ku, sebab Akulah sumber segala anugerah yang baik, dan Aku terbakar dengan kasih kebapaan. Melalui Roh Kudus, Aku memberinya kehendak untuk mengasihi, hingga ia dapat mencintai apa yang akan dilihat dan dikenalnya dengan akal budinya.
Maka Kulakukan semuanya ini dalam penyelenggaraan-Ku yang lembut, penuh kasih, agar ia menjadi mampu untuk mengenal Aku dan kebaikan-Ku, dan bersukacita untuk melihat-Ku selama-lamanya. Akan tetapi, sebagaimana dahulu telah Kujelaskan kepadamu, surga telah tertutup, karena ketidaktaatan Adam. Segera sesudah dosanya itu, segala cara kejahatan menyusup ke seluruh dunia.
Untuk meniadakan maut, yaitu hukuman balasan karena Adam tidak taat, Aku menjagai engkau dengan belas kasihan. Karena keprihatinan-Ku, Aku mengutus Putra-Ku yang tunggal untuk memperdamaikan, demi kebutuhanmu. Aku menuntut daripada-Nya ketaatan yang unggul, agar supaya umat manusia dapat dibebaskan dari racun, yang telah meracuni seluruh bumi oleh ketidaktaatan Adam. Karena terdorong oleh cinta, Putra-Ku menyerahkan diri-Nya kepada kematian yang hina di atas salib. Dan oleh kematian itu Ia memberimu hidup, bukan hanya hidup manusiawi, melainkan hidup ilahi!