15 November 2022

PEKAN BIASA XXXIII – SELASA


Lihatlah, rajamu datang kepadamu,
Penyelamat yang kudus dan  adil
Pembacaan dari amanat Santo Andreas dari Kreta tentang Mazmur

 

Marilah kita mengikuti kata-kata Injil dan berkata kepada Kristus, “Terpujilah yang datang dalam nama Tuhan, Raja Israel.”  Marilah kita melambaikan seruan itu bagaikan daun palma kepada-Nya, waktu Ia bertakhta di atas salib.  Marilah kita menyongsong Dia, bukan dengan ranting zaitun, melainkan dengan perbuatan amal dan belas kasih kita, satu kepada yang lain.  Marilah kita hamparkan di bawah kaki-Nya, bagaikan pakaian, keinginan-keinginan hati kita, agar Ia dapat berjalan masuk ke dalam seluruh diri kita dan bersemayam di dalamnya, hingga Ia dapat menyatukan kita seutuhnya di dalam diri-Nya dan diri-Nya di dalam diri kita.  Marilah kita menyampaikan kata-kata nabi kepada Sion, “Janganlah takut, putri Sion!  Lihat, rajamu datang kepadamu, lemah lembut, dan rendah hati, mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.”

Ia datang!  Dia, yang ada dimana-mana, dan memenuhi segala sesuatu; Ia datang agar di dalam dirimu Ia melaksanakan keselamatan semua manusia.  Ia datang, Dia yang dulu datang tidak untuk memanggil orang yang baik, melainkan orang berdosa supaya bertobat, agar Ia mengembalikan mereka yang tersesat di dalam dosa.  Maka dari itu janganlah takut.  “Tuhan ada di tengahmu, kamu tidak akan goyah.”

Dengan tangan terbuka terimalah Tuhan, sebab di atas tangan-Nya sendirilah Ia melukiskan dirimu, Dia yang menghiasi tembok-tembokmu dan meletakkan segala di tangan-Nya.  Terimalah Dia, yang meletakkan dasar-dasarmu di telapak tangan-Nya.  Terimalah Dia, yang mengenakan kodrat kita seluruhnya kecuali dosa, untuk membayar semua hutang kita dari harta-Nya.  Bergembiralah kota Sion, ibu kita, janganlah takut.  Rayakanlah pesta-pestamu.  Muliakanlah Dia karena belas kasih-Nya; Dia yang telah datang kepada kita ada di dalam dirimu.  “Bergembiralah dengan luar biasa, dan melonjaklah, menarilah kegirangan.  Bangkitlah, bersinarlah – kami menyerukan kepadamu dengan bunyi sangkakala, apa yang dikatakan oleh Yesaya: sebab terangmu telah datang, dan kemuliaan Tuhan bangkit di atasmu.”

Terang apakah itu?  Itulah terang yang menerangi setiap orang yang datang di dunia.  Itulah terang abadi, terang tanpa waktu yang dinyatakan dalam waktu, terang yang dinyatakan dalam daging, namun tersembunyi hakikatnya, terang yang menerangi para gembala dan memimpin para majus dalam perjalanan mereka.  Itulah terang, yang ada di dunia sejak awal; yang oleh-Nya dunia dijadikan, tetapi dunia tidak mengenalnya.  Itulah terang, yang datang kepada milik-Nya, tetapi milik-Nya sendiri tidak menerima-Nya.

Dan apakah arti “kemuliaan Tuhan”?  Jelas itulah salib, tempat Kristus dimuliakan di atasnya.  Kristus, cahaya kemuliaan Bapa, seperti dikatakan-Nya sendiri, ketika Ia menghadapi sengsara-Nya, “Sekarang ini Putra manusia dimuliakan dan Allah akan segera memuliakan-Nya”.  Di sini dengan “kemuliaan” dimaksudkan ditinggikan di salib, sebab kemuliaan Kristus adalah salib-Nya dan kemuliaan-Nya di atasnya, sebagaimana Ia mengatakan: “Dan Aku, kalau Aku sudah ditinggikan, Aku akan menarik semua orang kepada-Ku.”