18 November 2022

PEKAN BIASA XXXIII – JUMAT


Misteri Kristus di dalam kita dan di dalam Gereja
Pembacaan dari Uraian Santo Yohanes Eudes tentang Kerajaan Kristus

 

Kita wajib mengembangkan, menumbuhkan terus-menerus, dan akhirnya melengkapi di dalam diri kita misteri-misteri Yesus dengan berbagai keadaannya.  Kemudian kita harus mohon kepada-Nya, agar Ia menyempurnakan semua itu di dalam diri kita dan di dalam seluruh Gereja.  Sebab, misteri-misteri Yesus itu belum mencapai kepenuhan dan kesempurnaan total.  Meskipun di dalam diri pribadi Yesus semuanya itu pasti sudah sempurna, namun belum begitu di dalam diri kita, anggota-anggota-Nya, juga belum dalam Gereja, Tubuh Mistik-Nya.

Rencana Putra Allah adalah agar kita ambil bagian di dalam misteri-misteri-Nya, sebagai suatu perpanjangan dan kelanjutan di dalam diri kita dan di dalam Gereja semesta, yaitu misteri penjelmaan-Nya, kelahiran-Nya, masa kanak-kanak-Nya, dan hidup-Nya yang tersembunyi.  Hal ini diwujudkan-Nya dengan membentuk kita melalui rahmat-rahmat yang dianugerahkan-Nya kepada kita.  Ia lahir kembali dalam jiwa kita melalui sakramen-sakramen suci, Pembaptisan dan Ekaristi; dengan demikian kita dapat menghayati kehidupan rohani yang mendalam, tersembunyi bersama Dia di dalam Allah.

Oleh sebab itu Rasul Paulus dapat berkata, bahwa Kristus sedang disempurnakan dalam Gereja-Nya, dan kita semua ikut ambil bagian demi terwujudnya kedewasaan mistik dalam tubuh mistik-Nya, yang akan mencapai pemenuhannya hanya pada hari pengadilan.  Kepada umat di Kolose rasul Paulus mengatakan, ‘Sekarang aku bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu jemaat.’

Ia bermaksud menjadikan sempurna di dalam diri kita misteri kesengsaraan, wafat dan kebangkitan-Nya, yang menyebabkan kita menderita, mati dan bangkit bersama Dia dan di dalam Dia.  Santo Paulus mengatakan kepada jemaat di Efesus, bahwa ‘kita bekerja sama bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus’.

Akhirnya Ia ingin menganugerahi kita keadaan hidup-Nya yang mulia dan abadi yang dimiliki-Nya di surga, Ia mencapai tujuan ini dengan membuat kita hidup bersama Dia dan di dalam Dia kehidupan kekal dan mulia di surga.  Terjadilah demikian saat kita bersatu dengan Dia di surga.  Semua itu tidak akan mencapai penyelesaiannya sampai akhir jaman sesuai keputusan-Nya, yaitu sampai akhir dunia.