31 Desember 2022

Oktaf Natal – Hari ke-7


“Misteri Penjelmaan”
Pembacaan dari Khotbah ke-3 St. Bernardus, pada Malam Kelahiran Tuhan

 

Tak ada suatu pun yang lebih luhur daripada Allah dan tak ada suatu pun yang lebih hina daripada lumpur.  Walaupun demikian, dengan perendahan diri yang secara agung Allah telah turun ke dalam lumpur dan dengan kemuliaan besar lumpur itu naik sampai kepada Allah, agar orang percaya bahwa segala sesuatu yang disempurnakan Allah dalam diri-Nya, telah disempurnakan oleh lumpur itu dan segala sesuatu yang telah diderita oleh lumpur itu telah diderita oleh Allah dalam dia, oleh misteri perjanjian yang tak terlukiskan dan tak terpahami.

Sabda, jiwa dan daging dipersatukan dalam satu pribadi dan ketiga hal ini adalah satu dan yang satu ini adalah tiga, bukan dalam kekacauan unsur-unsurnya, tetapi dalam kesatuan pribadi.  Kesatuan ini adalah yang pertama dan termulia dari tiga kesatuan.  Manusia, ingatlah bahwa kamu adalah lumpur karena itu janganlah sombong.  Sadarilah bahwa kamu dipersatukan dengan Allah karena itu janganlah tidak berterimakasih.

Kesatuan yang ke-dua yang patut dikagumi dan yang luar biasa adalah kesatuan Perawan dan Bunda.  Dari sejak awal dunia ini belum pernah terdengar bahwa wanita yang melahirkan masih tetap perawan dan bahwa seorang yang masih tetap perawan adalah ibu.  Maria adalah satu-satunya wanita di mana keperawanan dan kesuburan bertemu.  Hanya di dalam dirinyalah terpenuhi apa yang belum pernah terjadi dan yang tidak akan pernah terjadi lagi selama-lamanya.

Kesatuan yang ketiga adalah kesatuan iman dan hati manusia.  Meskipun kesatuan ini lebih rendah daripada yang pertama dan yang kedua, tetapi tidak kalah kuatnya.  Dalam kesatuan pertama kamu dapat mengetahui apa yang dianugerahkan Tuhan padamu.  Dalam kesatuan kedua, kauketahui dengan perantaraan siapa Tuhan menganugerahkannya padamu. Dan dalam yang ketiga kauketahui Tuhan melaksanakannya.

Ia telah menganugerahkan Kristus kepadamu, dengan perantaraan Maria demi kesembuhanmu.  Dalam yang pertama terdapat obat, sebab Allah dan manusia telah mewujudkan suatu obat yang menyembuhkan semua penyakitmu.  Kedua unsur tersebut, manusiawi, dan ilahi dihaluskan dan dicampurkan jadi satu dalam rahim Perawan Maria bagaikan di dalam sebuah lesung kecil.  Sementara itu bagaikan sebuah penumbuk, Roh Kudus mengaduknya dengan lembut menjadi satu.  Akan tetapi oleh karena dahulu kamu tidak layak mendapat anugerah Kristus ini, maka Kristus telah diberikan kepada Maria, agar kamu menerima Dia, yang kaumiliki sekarang, melalui Maria.  Dengan perantaraannya segala keperluanmu dan segala keperluan umat manusia didengarkannya.  Allah tidak menghendaki bahwa segala sesuatu diberikan tanpa perantaraan Maria.