7 Januari 2023

HARI BIASA MASA NATAL


Kebaikan dan kemanusiaan Allah Penyelamat kita telah ditampakkan
Dari Khotbah I St. Bernadus, tentang Penampakan Tuhan

 

Syukur kepada Allah yang telah memberi penghiburan besar dalam peziarahan kita ini, dalam pembuangan dan dalam kemalangan kita.  Sebelum kemanusiaan Allah ditampakkan, kebaikan-Nya tersembunyi.  Dia tetap baik sebab belas kasihan Allah adalah abadi, tetapi bagaimana kebaikan-Nya yang besar dapat dikenal?  Kebanyakan orang tidak percaya pada apa yang dijanjikan jika tidak dialami. “Allah telah bersabda melalui para nabi dalam banyak cara yang berbeda-beda”.  Dia bersabda: “Aku memikirkan tentang perdamaian dan bukan penderitaan”.  Tetapi apa jawaban kita yang mengenal penderitaan tetapi tidak mengalami damai? : “Bagaimana kamu berkata damai, damai kalau di sana tidak ada damai?  Maka Utusan damai menangis sedih dan berkata: Tuhan, siapa yang percaya akan pemberitaan kami?

Baiklah, mari sekarang, sekurang-kurangnya kita percaya pada apa yang kita lihat, sebab Sabda Allah sungguh dapat dipercaya.”  Dia telah memasang kemah-Nya di dunia sehingga tidak tersembunyi lagi bahkan bagi mata yang paling suram.  Sekarang damai tidak lagi dijanjikan tetapi diutus, tidak ditunda-tunda tetapi diberikan.

Tentang hal itu seolah-olah Allah Bapa menurunkan sebuah kantung penuh dengan belas kasih-Nya, kantung itu pecah pada saat sengsara untuk menuangkan isinya yang tersembunyi yaitu Harga Penebusan kita.  Itu hanyalah sebuah kantung kecil tetapi sangat penuh.  Sebab bagi kita, seorang anak telah diberikan; Ya seorang anak tetapi di dalam Dia diam seluruh kepenuhan Allah Bapa.

Pada kepenuhan waktu datanglah kepenuhan Allah Bapa.  Allah telah datang dalam tubuh manusia untuk memperlihatkan diri-Nya kepada umat manusia.  Mereka dapat mengakui kebaikan-nya saat mereka melihat kemanusiaa-Nya.  Sekali kemanusian-Nya dikenal, kebaikan-Nya tidak dapat disembunyikan.  Bagaimana Ia dapat lebih menyakinkan akan bukti kebaikan-Nya selain mengambil kemanusiaanku bagi diri-Nya sendiri?  Aku katakan kemanusiaanku bukan kemanusiaan Adam, setidaknya bukan kemanusiaan Adam sebelum dosa.  Bagaiman Dia dapat memperlihatkan dengan lebih jelas selain dengan mengenakan kemalangan kita?  Sebab demi kita Sabda Allah menjadi seperti rumput.  Bukti apa lagi yang dapat Dia berikan atas kasih-Nya?

Tuhan, apakah manusia sehingga Kau perhatikan?  Mengapa hati-Mu merasa kasihan kepada mereka?  Semua ini membuat kita merenungkan betapa besar perhatian Allah kepada kita.  Itu dapat mengajarkan, apa yang Dia pikir dan rasakan tentang kita.  Kita seharusnya berhenti memikirkan penderitaan kita sendiri dan memikirkan Dia.  Belajarlah, betapa banyak Dia mengasihimu dari apa yang telah Dia derita bagi kamu.  Saat itu kebaikan-Nya akan ditampakkan dalam kemanusiaan-Nya.

Semakin Dia merendahkan diri-Nya melalui kemanusiaan-Nya, semakin Dia telah menyatakan kebaikan-Nya dan semakin rendah hati Dia menjadi bagiku, maka semakin kukasihi Dia.  Kebaikan dan kemanusiaan Alah Penyelamat kita telah ditampakkan, kata Rasul Paulus.  Sungguh besar dan nyata kebaikan dan kemanusiaan Allah.  Dia yang menambahkan keilahian kepada kemanusiaan kita memberi bukti penuh akan kebaikan-Nya.