Kemuridan

Setiap orang Kristiani dipanggil untuk menjadi murid Kristus.  Hal ini dilukiskan dengan jelas di dalam kisah-kisah dari keempat Injil.  Melalui pengajaran selama hidup-Nya di dunia hingga saat ini melalui Roh Kudus yang kita terima dalam Pembaptisan, Yesus mengajar kepada kita murid-murid yang dikasihi-Nya bagaimana semestinya menjalani dan mengisi kehidupan berdasarkan kebenaran tujuannya.

Pengajaran Yesus memungkinkan murid-murid-Nya untuk mengambil bagian dalam hidup-Nya sendiri sebagaimana yang telah Ia sabdakan: “Datanglah pada-Ku kalian semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.  Pikulah kuk yang Kupasang sebab beban-Ku ringan.  Belajarlah pada-Ku sebab Aku lemah lembut dan rendah hati.”  Sabda ini merupakan jaminan bagi kita bahwa dalam kesatuan dengan Dia, kita dimampukan untuk melakukan apa yang telah Ia lakukan.

Apa yang telah Yesus ajarkan dan hidupi, itu juga yang Dia minta pada kita untuk meng hayatinya dalam kehidupan kita.  Seluruh hidup Yesus dipersembahkan bagi kemuliaan Bapa-Nya.  Kehendak Bapa-Nyalah yang selalu Ia laksanakan: “Aku tidak melakukan kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”  Di tempat lain Yesus bersabda: “Makanan-Ku adalah melakukan kehendak Bapa-Ku.”

Inilah kerinduan hati ilahi-Nya bahwa kita pun mengikuti teladan-Nya untuk memuliakan Allah dalam seluruh hidup kita.  Apakah artinya ini bagi kita? Yesus memberi jawaban: “agar engkau menghasilkan banyak buah.”  Sebab Ia menghendaki kita mengambil bagian dalam hidup-Nya dan menganugerahkan hidup ilahi itu kepada manusia.

 

Marilah kita bersyukur atas anugerah yang kita terima sebagai murid-murid Kristus.  Semoga kesadaran atas anugerah ini semakin menyalakan kerinduan kita untuk memberi diri seutuhnya dalam mengikuti jalan-jalan-Nya bagi kemuliaan Bapa dan kelimpahan buah kehidupan ilahi bagi sesama.