26 Januari 2023

Peringatan St. Timotius dan Titus


Aku telah menyelesaikan perjuangan baik
Pembacaan dari homili St. Yohanes Krisostomus tentang St. Paulus

 

Paulus hidup dalam penjara seakan-akan di surga sendiri, dan menanggung luka dan dosa dengan sukacita lebih besar daripada mereka yang merebut pahala.  Ia mencintai penderitaan tidak kurang daripada pahalanya; malahan ia menganggap penderitaan itu sebagai pahala.  Maka ia menamakannya rahmat.  Kamu harus menimbang-nimbang artinya secara saksama.  Memang hadiah kemenangan bagi dia adalah “pergi dan bersama dengan Kristus.”  Tetap tinggal di dalam tubuh berarti perjuangan, maka ia memilih tetap tinggal daripada pergi, sebab ia berkata bahwa itu lebih penting lagi mendesak.  Tetapi karena kutukan jatuh kepadanya dari Kristus, sebab itulah tak ada sesuatu yang mengatasi segala pergulatan dan penderitaannya.  “Bersama dengan Dia” itulah yang akan menjadi pahalanya.  Tetapi demi Kristus ia memilih pergulatan daripada hadiah kemenangan.

Mungkin di sini ada orang yang mengatakan bahwa semuanya itu menyenangkan bagi dia karena Kristus; dan saya setuju dengan ini, karena hal-hal yang menyebabkan kita patah semangat menjadi sumber keyakinan besar baginya.  Lalu mengapa, pertanyaanmu, aku menyebutkan bahaya-bahaya dan beban lain, yang ditanggungnya?  Santo Paulus itu mengalami kekecewaan besar.  Seperti dikatakannya sendiri, “Siapa lemah dan saya tidak menjadi lemah?  Di mana ada orang jatuh, dan saya tidak menjadi marah?”  Tetapi saya mendesak kamu, jangan hanya mengagumi, tetapi juga mengikuti contoh keutamaannya.  Sebab dengan demikian kita akan ikut memiliki mahkota kemenangan.

Kalau kamu heran mendengar ucapan saya, bahwa kita akan mencapai keberhasilan seperti Paulus, bahwa kita akan memenangkan hadian yang sama, dengarkanlah kata-katanya sendiri, “Aku telah menyelesaikan perjuangan dengan baik, aku telah mengakhiri perlombaan, aku telah mempertahankan iman.  Maka sekarang tersedialah bagiku mahkota kebenaran, yang akan diberikan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari itu; dan tidak hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang, yang mengharapkan kedatangan-Nya.”

Kamu tahu, bagaimana ia memanggil setiap orang dalam pengabdian yang sama.  Karena mahkota kemuliaan yang sama disediakan bagi kita, marilah kita berusaha menjadi pantas menerima semua yang baik, yang dijanjikan kepada kita.  Kita jangan hanya memikirkan keagungan dan kemuliaan keutamaannya, tetapi juga kekuatan kegiatannya, dengan mana ia memperoleh rahmat begitu limpah, dan juga bahwa kita memiliki kodrat yang sama, sebab dalam segalanya ia sama dengan kita.  Dengan demikian apa yang sulit bagi kita, akan nampak ringan dan mudah, dan setelah berjerih payah sebentar saja; kita akan mendapatkan mahkota abadi yang tak kunjung layu, karena rahmat dan belas kasih Tuhan kita Yesus Kristus di dalam kemuliaan dan kekuasaan-Nya, sekarang dan selama-lamanya.  Amin.