14 Februari 2023

Peringatan St. Sirilus (Pertapa)
dan Metodius (Uskup)


Usahakanlah agar Gerejamu berkembang,
dan kumpulkan semua dalam kesatuan
Pembacaan dari Hidup Konstantinus dari Slavia

 

Payah karena banyak pekerjaan, Konstantinus Sirilus jatuh sakit.  Setelah sakit beberapa hari ia mendapatkan semacam penglihatan, dan mulai menyanyikan kata-kata “Jiwaku bergembira dan hatiku bersorak-sorai, ketika aku mendengar orang berkata, “Kami akan masuk ke rumah Tuhan”.

Setelah ia mengenakan pakaian sucinya, sepanjang hari itu ia terus bernyanyi dengan penuh sukacita, “Mulai sekarang ini aku bukan lagi hamba seorang kaisar atau orang lainnya di dunia ini, tetapi hanya hamba Allah mahakuasa.  Dulu saya tidak ada, lalu saya dijadikan, dan kemudian saya akan hidup selamanya.  Amin.”  Hari berikutnya ia mengenakan jubah putih rahib dan mengambil nama baru, Sirilus, menambah kemuliaan pada kemuliaan.  Ia terus mengenakan jubah itu selama lima puluh hari.

Ketika sudah tiba waktunya untuk beristirahat dan meninggalkan dunia ini bagi kediaman di surga, ia menengadahkan tangannya kepada Tuhan dan berkata dengan mencucurkan air mata, “Ya Tuhan, Allahku, Engkau telah menciptakan semua tingkatan malaikat dan kuasa rohani.  Engkau telah membentangkan langit dan mengokohkan bumi, membuat segala sesuatu yang ada tanpa bekal.  Engkau selalu mendengarkan doa orang-orang yang melakukan kehendak-Mu, yang berbakti kepada-Mu.  Dengarkanlah doaku, dan lindungilah umat kawanan-Mu, yang Engkau serahkan kepadaku, hamba bodoh dan tidak berguna.

“Bebaskanlah umat-Mu dari kejahatan durhaka orang-orang tak percaya yang menghojat melawan Dikau.  Berilah umat Gereja-Mu bertambah besar jumlahnya, dan kumpulkanlah semua anggotanya dalam kesatuan.  Jadikanlah mereka bangsa terpilih, bersatu dalam hati dalam iman yang benar dan menyatakannya dengan murni; hembuskanlah sabda ajaran-Mu dalam hati mereka.  Sebab ini suatu kurnia dan rahmat dari-Mulah, bahwa Engkau menerima aku untuk mewartakan Injil Kristus-Mu dengan meneguhkan hati umat untuk melakukan pekerjaan baik dan berbuat apa yang berkenan kepada-Mu.”

“Aku kembali kepada-Mu sebagai milik-Mu; apa yang Engkau berikan kepadaku.  Bimbinglah mereka dengan tangan kanan-Mu; lindungilah mereka di bawah naungan sayap-Mu, agar mereka semua menuju dan memuliakan nama-Mu, Bapa dan Putra dan Roh Kudus.  Amin”

Lalu ia mencium mereka semua dengan ciuman suci dan berkata, “Terberkatilah Tuhan, yang tidak membiarkan kita jatuh sebagai mangsa dalam jerat musuh yang tak kelihatan; Ia mematahkan jaring mereka dan membebaskan kita dari kebinasaan dengan tangan-Nya.”  Dan demikian ia tertidur dalam Tuhan pada usia empat puluh dua tahun.

Bapa Suci memerintahkan agar semua orang Yunani yang ada di Roma dan orang Romawi berkumpul, membawa lilin untuk bernyanyi atas tubuhnya; pemakamannya harus dilakukan seakan-akan ia Bapa Suci sendiri, dan ini dilakukan oleh mereka.