25 Februari 2023

SABTU sesudah RABU ABU


 Persahabatan dengan Tuhan
 Pembacaan dari ulasan St. Ireneus melawan bidaah

 

Tuhan kita, Sabda Allah, semula mengumpulkan hamba-hamba bagi Allah, tetapi kemudian menjadikan mereka manusia bebas, seperti dikatakan kepada para murid-Nya, ”Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu apa yang diperbuat oleh tuannya.  Melainkan Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepadamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.”  Apabila kamu mulai dengan mencintai Tuhan, persahabatan-Nya akan membawa hidup kekal bagimu.

Bukan karena Tuhan membutuhkan manusia, maka Ia mula-mula membentuk Adam.  Tuhan melulu mencari penampung, yang dapat menerima kebaikan-Nya.  Tidak hanya sebelum Adam diciptakan, tetapi bahkan sebelum sesuatu ada, Sabda sudah ada di dalam Bapa dan mempermuliakan Dia, dan Sang Sabda dipermuliakan oleh Bapa seperti dikatakan-Nya sendiri, ”Bapa, permuliakanlah Aku dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu, sebelum dunia terjadi.  Apabila Tuhan menyuruh kita untuk mengikuti Dia, itu bukannya karena Ia memerlukan pelayanan kita, tetapi Ia ingin menyampaikan keselamatan kepada kita.  Ikut Penebus berarti mendapatkan selamat; dan ikut Terang berarti melihat Terang.

Mereka yang ada dalam terang, tidak memerlukan terang sendiri, melainkan mereka disinari oleh-Nya.  Mereka tidak mambantu terang, melainkan dibantu dan diterangi oleh-Nya.  Begitu juga, pelayanan kita kepada Tuhan tidak berarti, bahwa kita memberi sesuatu kepada-Nya. Ia tidak memerlukan bahwa kita tunduk kepada-Nya.  Ia memberikan hidup sesudah mati dan kemuliaan kekal kepada mereka yang berhamba kepada-Nya.  Ia melakukan ini bagi para hamba-Nya, karena mereka berhamba kepada-Nya; bagi para pengikut-Nya karena mereka mengikuti Dia.  Tetapi untuk itu Ia tidak menerima apa-apa.  Ia sudah kaya dalam segalanya, sempurna, dan tidak memerlukan apa-apa dari kita.  Alasam Tuhan mencari pelayanan manusia itu, karena Ia baik dan penuh belas kasih.  Ia ingin memberikan berkat kepada mereka yang tekun dalam pengabdiannya.  Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya.

Inilah kemuliaan manusia –tetap setia mengabdi Tuhan.  Maka Tuhan berkata kepada para murid-Nya, ”Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Aku yang memilih kamu.”  Tuhan menyimpulkan, bahwa mereka tidak mempermuliakan Dia dengan mengikuti-Nya, tetapi bahwa karena mengikuti Putra Allah, para murid dipermuliakan.  Di tempat lain, Ia berkata: Aku mau supaya di mana pun Aku berada, mereka juga berada, agar mereka memandang kemuliaan-Ku.