Masa Prapaskah

Setiap tahun Gereja menyediakan suatu masa bagi umat untuk menyongsong Hari Paskah, hari Kebangkitan Tuhan, yang juga menjadi hari kebangkitan bagi seluruh umat-Nya.  Itulah Masa Prapaskah dalam Tahun Liturgi.  Di Masa Prapaskah ini, kita mau lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, di antaranya dengan doa, berpuasa dan berpantang serta beramal kasih, seperti yang ditetapkan Gereja.

Kita mau berpuasa dan berpantang dari hal-hal atau kegiatan-kegiatan yang tidak penting dan yang berlebihan, agar hati dan pikiran kita terarah kepada Tuhan.  Kita masuk dalam keheningan dan solitude untuk mengenali gerakan-gerakan hati kita, apa yang ada di dalamnya, menilai pikiran dan ingatan kita.  Semuanya itu untuk diselaraskan dengan kehendak Tuhan.  Tidak mudah karena saat kita berniat mendekatkan diri kepada Tuhan, setan tidak senang.  Dia akan terus menggoda kita agar kita memilih jalan yang berlawanan dengan kehendak Tuhan.

Liturgi Prapaskah diawali dengan bacaan tentang Yesus yang dicobai oleh setan.  Gereja mau mengatakan kepada kita untuk tidak takut menghadapi godaan-godaan setan karena Tuhan telah mengalami godaan tersebut dan Ia telah menang.  Kita hanya perlu berseru dan percaya, dan Tuhan akan membantu kita mengalahkan godaan-godaan tersebut.  Puasa dan pantang lahiriah merupakan tanda pertobatan kita, sekaligus membantu meredam nafsu-nafsu yang ada di dalam hati kita.  Sabda Tuhan yang dibacakan dalam liturgi Gereja akan terus membimbing dan mengarahkan kita kepada kebangkitan bersama Yesus.

 

Marilah kita mohon rahmat Tuhan agar Masa Prapaskah ini sungguh menjadi masa mendekatkan diri kepada-Nya agar sukacita menjadi penuh pada Hari Paskah, hari Kebangkitan Tuhan, dan hari kebangkitan manusia baru kita.