5 Maret 2023

MINGGU PRAPASKAH II


Hukum Taurat diberikan oleh Musa,
tetapi kasih karunia dan kebenaran datang dari Yesus Kristus
Pembacaan dari Khotbah Paus Leo Agung

 

Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya di hadapan saksi-saksi yang dipilih-Nya; dan Ia membuat tubuh, yang Ia miliki bersama dengan manusia lainnya.  Ia bersinar dengan cahaya cemerlang, hingga wajah-Nya menjadi terang seperti matahari, dan pakaian-Nya menjadi putih seperti kapas!

Dengan mengubah rupa-Nya seperti ini, Tuhan khususnya ingin menghindarkan, agar para murid jangan sampai mendapatkan sandungan dalam hatinya, salib.  Ia tidak menghendaki kedahsyatan derita, yang Ia terima dengan bebasnya, mematahkan iman mereka.  Inilah sebabnya, maka Ia menyatakan kemulian-Nya yang tersembunyi kepada mereka.  Dalam arah pandangan itu juga diletakkan dasar bagi harapan suci Gereja.  Dengan demikian seluruh Tubuh Kristus menyadari, macam perubahan yang harus dialami, dan para anggota dapat memastikan diri akan menerima bagian dalam kemuliaan, yang sudah bercahaya gemilang pada Kepala-Nya.

Itulah yang dimaksud oleh Tuhan, kalau Ia menggambarkan kedatangan-Nya dalam kemuliaan dengan kata-kata ini, “Lalu orang-orang benar akan bersinar seperti matahari dalam kerajaan Bapa”.  Rasul Paulus memberikan kesaksian yang sama, kalau ia menulis, “Aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita”.  Dan sekali lagi ia menulis, “Sebab kamu telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.  Apabila Kristus, hidupmu, menyatakan diri kelak, kamu pun akan menyatakan diri, bersama dengan Dia dalam kemuliaan.”

Dengan mukjizat ini Tuhan masih memberikan ajaran lain lagi kepada para rasul, untuk menguatkan mereka, dan membawa mereka kepada pengetahuan yang seutuhnya.  Musa dan Elia, yaitu hukum Taurat dan para nabi, dilihat berbicara dengan Tuhan.  Karena lima orang ini ada di sana, maka terpenuhilah kata-kata, “Atas keterangan dua atau tiga orang saksi perkara itu tidak disangsikan”.  Apa yang mempunyai dasar lebih kuat atau lebih pasti daripada sabda Tuhan, diwahyukan dengan suara menggema dalam Perjanjian Lama dan Baru, keduanya berpaduan bersama?  Di sini ajaran para rasul dan kenyataan, kesaksian Perjanjian Lama, terbukti berpaduan.

Perjanjian yang satu memperkuat yang lain.  Tanda-tanda yang sebelumnya, menjanjikan Yesus di bawah selubung rahasia.  Tetapi cahaya kemuliaan sekarang menyinari Dia dengan terang gemerlapan.  Itu disebabkan, menurut kata Yohanes, karena “Hukum Taurat diberikan oleh Musa, tetapi kasih karunia dan kebenaran oleh Yesus Kristus”.  Dalam diri Yesus terpenuhilah janji yang digambarkan oleh para nabi dan makna peraturan Hukum.  Dengan kehadiran-Nya, Ia membuktikan kebenaran nubuat-nubuat.  Dan dengan rahmat-Nya, Ia memungkinkan perbuatan, yang diperintahkan oleh Tuhan.

Pewartaan Injil suci harus meneguhkan iman semua orang.  Tak seorang pun boleh malu terhadap salib Kristus, yang digunakan-Nya untuk menebus dunia.  Tak seorang pun boleh takut menderita demi kebenaran.  Tak seorang pun boleh sangsi, bahwa Tuhan tidak akan memenuhi janji-Nya.  Sebab lewat jerih payah, orang mencapai istirahat, lewat maut mencapai hidup.  Yesus mengangkat semua kelemahan kita yang hina ini pada bahu-Nya.  Apabila kita tetap tabah mengakui dan mencintai Dia, kita akan mendapatkan kemenangan yang Ia peroleh, dan menerima ganjaran yang Ia janjikan.

Untuk membantu agar kita berbuat apa yang diminta-Nya, untuk bertahan dengan sabar dalam percobaan, kita harus selalu mendengarkan Sabda Bapa, yang menggema dalam telinga, “Inilah Putra-Ku, kepada-Nya aku berkenan; dengarkanlah Dia.”