30 Maret 2023

PEKAN V PRAPASKAH – KAMIS


Gereja: Sakramen yang kelihatan,
Gereja: kesatuan yang menyelamatkan
Pembacaan dari Konstitusi Dogmatis Lumen Gentium dari Konsili Vatikan II ( LG 9)

 

“Sesungguhnya, waktunya akan datang,” demikianlah firman Tuhan, “bahwa Aku akan membuat perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda… Aku akan menaruh hukum-Ku dalam diri mereka, dan Aku akan menulisnya pada hati mereka.  Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku.  Sebab mereka semua nanti kenal akan Aku, dari yang terkecil di antara mereka sampai pada yang terbesar,” sabda Tuhan.

Kristus mengadakan Perjanjian Baru ini, berarti Perjanjian Baru dalam darah-Nya, dengan mengumpulkan suatu bangsa terdiri dari orang Yahudi dan bukan Yahudi; dijadikan satu, bukannya menurut daging, melainkan menurut Roh.  Inilah yang akan menjadi umat Allah yang baru.  Sebab mereka yang percaya akan Kristus telah lahir kembali bukannya dari benih yang dapat mati melainkan dari benih yang tidak dapat mati; dengan perantaraan Sabda Allah yang hidup, bukannya dari daging, melainkan dari air dan Roh Kudus.  Akhirnya mereka dikukuhkan menjadi bangsa yang terpilih, imamat yang rajawi, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, yang dahulu bukan bangsa, tetapi  sekarang menjadi umat Allah.

Umat Mesias ini mempunyai Kristus sebagai kepala, ”yang telah diserahkan bagi dosa-dosa kita dan bangkit kembali untuk kebenaran kita.” Sekarang Ia mendapatkan nama di atas segala nama dan memerintah di surga dalam kemuliaan.  Harga warisan umat ini ialah martabat dan kebebasan anak-anak Allah.  Dalam hati mereka Roh Kudus bersemayam seperti dalam kenisah-Nya.  Hukum-Nya ialah hukum baru, mencintai seperti Kristus mencintai kita.  Tujuannya ialah kerajaan Allah, yang dimulai oleh Allah sendiri di dunia, dan yang harus membentang lebih jauh, sampai dijadikan sempurna oleh-Nya sampai akhir jaman.  Di situ Kristus, hidup kita, akan nampak, ”hingga makhluk sendiri akan dimerdekaan dari perbudakan, kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.”

Maka umat Mesias ini, meskipun kini tidak merangkum semua orang dan kadang-kadang nampak sebagai kawanan kecil, namun tetap merupakan benih kesatuan, harapan dan keselamatan bagi seluruh bangsa manusia.  Gereja didirikan oleh Kristus sebagai persekutuan hidup, cinta dan kebenaran, dan digunakan oleh-Nya sebagai alat untuk penebusan semua manusia; dan sebagai terang bumi dan garam dunia diutus untuk seluruh dunia.

Seperti halnya Israel menurut daging, masih mengembara di padang gurun seakan-akan dalam pembuangan, sudah disebut jemaat Allah.  Demikian juga Israel baru; dalam menempuh perjalanan di dunia sekarang ini, sambil mencari tempat kediaman bagi masa mendatang, juga disebut umat Kristus.  Memang Ia memperolehnya sebagai milik dengan darah-Nya, mengisinya dengan Roh-Nya, dan melengkapinya dengan sarana-sarana yang sesuai bagi kesatuan yang nampak di medan masyarakat.

Tuhan mengumpulkan semua orang menjadi satu, mereka semua yang memandang Yesus sebagai asal keselamatan, lagi sumber kesatuan dan damai.  Ia menetapkan mereka sebagai Gereja, hingga menjadi sakramen  yang  kelihatan bagi kesatuan keselamatan untuk setiap orang dan semua manusia.