6 April 2023

PEKAN SUCI – KAMIS


Anak Domba disembelih sebagai korban,
membebaskan kita dari maut dan memberikan hidup
Pembacaan dari homili Melito dari Sardes tentang Paskah

 

Para nabi mewartakan banyak hal ajaib tentang misteri Paskah, yaitu Kristus.  Kepada-Nya kemuliaan untuk selama-lamanya.  Amin.

Ia turun dari surga ke dunia untuk menolong umat manusia yang sengsara.  Ia mengenakan kodrat manusia dengan perantaraan Perawan Maria.  Ia tampil di tengah kita sebagai manusia dengan tubuh yang dapat menderita, dan Ia sendiri menanggung derita semua orang yang menderita.  Dengan Roh-Nya yang tidak dapat mati Ia membunuh maut, yang membunuh manusia.  Dituntun bagaikan anak domba, dibunuh bagaikan domba, Ia membebaskan kita dari perbudakan dunia, seperti Ia membebaskan Israel dari tanah Mesir.

Ia memerdekakan kita dari perbudakan setan, seperti Ia memerdekakan Israel dari kuasa Firaun; dan Ia menandai jiwa kita dengan tanda darah-Nya sendiri.  Ia menjatuhkan kehinaan pada maut dan Ia menyiksa setan, seperti Musa menjatuhkan dan menyiksa Firaun.  Ia menghukum dosa dan merampas anak-anak kelaliman, seperti juga Musa menghukum Mesir dan merampas anak-anaknya.  Ia membawa kita keluar dari perbudakan menuju kemerdekaan, dari gelap menuju terang, dari kematian menuju hidup, dari penindasan menuju kerajaan abadi.

Ia itu Paskah keselamatan kita.  Ia ada pada banyak orang sebelumnya untuk menanggung banyak derita.  Dalam Habel Ia dibunuh; dalam Ishak Ia diikat; dalam Yakub Ia menjadi pengembara, dalam Yusuf Ia dijual; dalam Musa Ia dibuang; dalam Daud Ia dikejar-kejar; dalam para nabi Ia dianiaya.  Ia menjelma dalam tubuh Santa Perawan.  Tidak ada tulang-Nya yang dipatahkan pada kayu.  Ia dimakamkan dalam bumi, tetapi bangkit dari maut, dan ditinggikan sampai ke puncak surga.

Ia itu anak domba yang tak bersuara, anak domba yang disembelih, yang lahir dari Santa Maria ibunya yang murni.  Ia diambil dari kawanan dan diseret ke pembantaian.  Menjelang sore Ia dikorbankan, dan malamnya Ia dikubur.  Tetapi Dia, yang tulangnya tidak ada yang dipatahkan di salib, tidak mengalami kebinasaan di dalam bumi, sebab Ia bangkit dari alam maut dan membangkitkan manusia dari lembah pemakaman.