7 April 2023

PEKAN SUCI – JUMAT AGUNG


Kekuasaan darah Kristus
Pembacaan dari pelajaran St. Yohanes Krisostomus kepada para calon baptis

 

Inginkah kamu mengetahui kekuasaan darah Kristus?  Marilah kita kembali kepada kisah dari masa lampau, apa yang terjadi di Mesir, di mana darah Kristus dilambangkan.  Musa berkata, “Korbankanlah anak domba tanpa cacat, dan darahnya oleskanlah pada pintu.”  Apa ini artinya?  Apakah darah anak domba yang tak berakal budi dapat menyelamatkan orang, yang memiliki akal budi?  Ya, jawab Musa, tidak karena itu darah, tetapi karena itu melambangkan darah Tuhan.  Maka, kalau hari ini setan melihat, bahwa bukannya darah pralambang yang dioleskan pada pintu, melainkan darah Kristus, dengan semestinya ia lari.

Inginkah kamu mengetahui kekuasaan ini dari sumber lain?  Perhatikanlah, di mana mulainya darah mengalir, dari sumber mana darah meleleh turun dari salib, dari lambung Sang Guru.  Injil menceritakan, bahwa ketika Kristus wafat masih tergantung di salib, prajurit menghampiri Dia dan menusuk lambung-Nya dengan tombak, dan seketika itu juga keluarlah air dan darah.  Yang satu melambangkan baptis, yang lain melambangkan misteri.  Prajurit itu menikam lambung-Nya; ia menembus tembok kenisah suci, dan kita menemukan harta dan mendapatkan kekayaan.  Demikian juga dengan anak domba, dan kita mengumpulkan buah korban itu – keselamatan.

“Dari sisi-Nya keluarlah air dan darah!” saudara yang terkasih, janganlah kamu melewatkan rahasia misteri agung ini tanpa merenungkannya.  Sebab saya mau memberikan tafsiran dengan rahasia misteri lainnya.  Saya tadi berkata, bahwa baptis dan misteri dilambangkan dalam darah dan air itu.  Dari keduanya inilah Gereja kudus dilahirkan dengan pembasuhan kelahiran baru dan pembaruan Roh Kudus”, dengan baptis dan dengan misteri.  Tetapi lambang dan misteri ini keluar dari lambung-Nya.  Jadi dari lambung-Nya Kristus membentuk Gereja, seperti dari lambung Adam ia membentuk Hawa.

Itulah sebabnya, maka dalam kisah tentang manusia pertama, Adam menggunaan kata-kata, “tulang dari tulangku dan daging dari dagingku”, yang di sini menunjuk pada lambung Sang Guru.  Sebab seperti dahulu kala Tuhan mengambil tulang rusuk dari lambung Adam dan membentuk wanita, demikian juga Kristus memberikan darah dan air dari lambung-Nya dan membentuk Gereja.  Seperti dulu Ia mengambil tulang rusuk ketika Adam sedang tidur nyenyak, demikian Ia memberikan darah dan air, setelah Ia wafat.

Tahukah kamu bagaimana Kristus mempersatukan mempelai-Nya dengan diri-Nya sendiri?  Tahukah kamu, dengan makanan apa Ia memberi makan kepada kita semua?  Dengan makanan yang sama kita dibentuk dari diberi makan.  Seperti seorang ibu memberi anaknya makan dangan darah dan air susunya sendiri, demikian juga Kristus sendiri senantiasa memberi makan kepada mereka, yang dilahirkan dengan darah-Nya.