8 April 2023

PEKAN SUCI – SABTU SUCI


Tuhan turun ke neraka
Pembacaan dari homili kuno untuk Sabtu Suci

 

Apa yang terjadi?  Hari ini teduh tenang meliputi dunia, teduh tenang dan diam; teduh tenang, karena Raja beradu; bumi takut dan terdiam, karena Tuhan beradu dalam tubuh dan membangkitkan orang-orang yang berabad-abad tertidur.  Tuhan wafat dalam daging, dan alam maut gentar.

Sungguh Ia mencari leluhur kita yang pertama seperti domba yang hilang; Ia ingin mengunjungi mereka yang duduk dalam kegelapan dan di bawah bayangan maut.  Ia pergi untuk membebaskan tawanan, Adam, dan tawanan lainnya, Hawa, dari kesengsaraan mereka: Ia, yang Allah sendiri dan anak Adam juga.

Tuhan masuk menemui mereka dengan lambang kemenangan, salib-Nya.  Ketika Adam, manusia yang diciptakan pertama, melihat Dia, ia memukul dadanya, dengan gentar berseru kepada semua, “Tuhan menyertai kamu semua.”  Dan Kristus menjawab Adam, “Dan Rohmu juga.”  Dan Ia memegang tangan dan mengangkatnya, sambil berkata, “Bangunlah engkau yang tidur, dan bangkitlah dari maut, dan Kristus akan memberi terang padamu.”

“Aku ini Allahmu, yang untuk kamu menjadi anakmu, dan untukmu dan keturunanmu sekarang berbicara dan memerintah dengan kuasa kepada semua yang ada dalam sengsara: Keluarlah, dan kepada mereka yang ada dalam kegelapan: Terimalah terang, dan kepada yang tidur: Bangunlah.

“Aku memberi perintah kepadamu: Bangunlah, engkau yang tidur, Aku tidak menciptakan engkau untuk menjadi tawanan di alam maut.  Bangkitlah dari mati; Aku ini kehidupan orang mati.  Bangkitlah, hai manusia, karya tangan-Ku, bangunlah, engkau yang dibentuk menurut citra-Ku.  Bangkitlah dan marilah kita pergi dari sini; sebab engkau ada di dalam Aku dan Aku di dalam dikau, bersama kita ini pribadi satu tak terpisahkan.”

Untukmu, Aku Tuhanmu menjadi anakmu; untukmu, Aku Tuhan bentukmu, seorang hamba; untukmu, Aku yang berdiam di atas langit, datang ke bumi dan di bawah bumi; untukmu manusia, Aku menjadi manusia tanpa bantuan, bebas di antara orang mati; untukmu, yang meninggalkan taman, Aku diserahkan kepada orang Yahudi dalam sebuah taman dan disalibkan di taman.”

“Lihatlah ludah pada wajah-Ku, yang Kuterima karenamu, untuk memulihkan engkau seperti pada hembusan pertama penciptaan.  Lihatlah bekas tamparan pada pipi-Ku, yang Kuterima untuk membarui kembali bentukmu yang dirusak, menjadi seperti rupa-Ku sendiri.”

“Lihatlah bilur-bilur pada punggung-Ku, yang Kuterima untuk melenyapkan beban dosamu, yang diletakkan pada punggungmu.  Lihatlah tangan-Ku dipaku pada pohon kayu untuk maksud baik, untukmu, yang mengulurkan tanganmu kepada pohon kayu untuk maksud jahat.”

“Aku beradu di kayu salib, dan sebilah pedang menusuk lambung-Ku, untukmu, yang tidur di Firdaus dan mengeluarkan Hawa dari sisimu.  Lambung-Ku menyembuhkan sakit pada lambungmu; tidur-Ku melepaskan engkau dari tidurmu di alam maut; pedang-Ku menangkis pedang, yang diangkat melawanmu.”

“Tetapi bangunlah, marilah kita pergi dari sini.  Musuh membawamu keluar dari tanah Firdaus; Aku akan membawamu kembali, tidak lagi ke Firdaus, tetapi ke atas takhta di surga.  Aku melarang engkau memetik pohon kehidupan, yang merupakan lambang, tetapi sekarang Aku sendiri bersatu denganmu.  Akulah sumber kehidupanmu.  Dulu Aku menempatkan Kerubim untuk menjagaimu seperti hamba, sekarang Aku menyuruh Kerubim menyembah engkau, bagaikan Allah.”

“Takhta Kerubim sudah disiapkan, yang memikul sudah sedia menunggumu, kabar pengantin sudah siap, makanan sudah dihidangkan, rumah dan tempat tinggal abadi sudah sedia, perbendaharaan harta mulia sudah dibuka, kerajaan surga telah disiapkan sebelum segala abad.