Sabtu Suci

Apakah SABTU SUCI itu?

Itulah hari di antara sengsara, kematian dan pengharapan, di antara Jumat Agung dan Minggu Paskah, hari ketujuh dan terakhir dalam Pekan Suci, yang mengingatkan kita akan hari Yesus ber“istirahat” dari kerja-Nya, yaitu kerja penebusan-Nya bagi manusia.  Ketika Yesus wafat, Ia berseru ‘SUDAH SELESAI!’  Benar, karena dosa manusia telah ditebus dengan kurban Kristus di salib.

Sabtu Suci atau Sabtu Paskah merupakan momen untuk merenungkan Yesus yang dimakamkan, yang beristirahat di dalam makam-Nya.  Tapi, benarkah Yesus wafat dan dimakamkan?  Memang!  Yesus benar-benar mati di salib, lalu diturunkan dari salib, dan berkat bantuan Yusuf dari Arimatea, jenazah Yesus diturunkan lalu dimakamkan.  Maka Sabtu Suci juga disebut Sabtu Sunyi, hari untuk berdiam diri.  Kita terserap dalam ingatan dan kenangan akan peristiwa sengsara dan kematian Yesus, yang terkait dengan turunnya Yesus dengan jaya, membawa panji kemenangan, ke neraka, ke sheol, tempat dunia orang mati, tempat tiada harapan.  Tapi untuk apa Yesus turun ke sheol? … Untuk mengabarkan Injil!  Untuk menembus kesepian dalam kegelapan dan mewartakan kenyataan keberadaan mereka di sana, bahwa di dunia orang mati itu mereka sesungguhnya menantikan keselamatan, kebangkitan dari Bapa.  Yesus mau menyertai orang mati, sekaligus membangkitkan, menyelamatkan mereka!  Yesus itu Allah yang menjadi manusia, jadi, wafat-Nya menyelamatkan semua yang masih hidup, juga yang sudah mati sebelum Dia.

Selama Yesus berada di dalam makam, umat bersiap dan menantikan kebangkitan-Nya pada “hari ketiga” atau di hari Paskah.  Gereja-gereja menghayati hari ini secara tradisi sebagai hari meditasi muram, mengenangkan dunia kegelapan tanpa harapan. ”Itulah malam berjaga-jaga bagi TUHAN, untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir.  Dan itulah juga malam berjaga-jaga bagi semua orang Israel, turun-temurun, untuk kemuliaan TUHAN”. (Kel 12:42).

Kini umat Kristiani, pada Upacara Sabtu Suci, membawa lilin bernyala: yang nyalanya diambil dari nyala Lilin Paskah (lambang Kristus yang dibangkitkan).  Itulah sikap orang yang menantikan penebusan oleh kebangkitan Kristus.  Itulah sikap percaya bahwa Tuhan sungguh  dibangkitkan, dan mendorong kita untuk berjaga, menantikan kemuliaan Tuhan bila Ia kembali.

Pada Malam Paskah, tepatlah bahwa ada upacara penerimaaan Sakramen Pembaptisan bagi para katekumen yang siap.  Sambil memegang lilin yang bernyala, mereka mengucapkan janji Baptis mereka: menyangkal setan dan percaya pada Kristus dalam Gereja-Nya.  Dan bersama mereka, seluruh jemaat Kristiani membarui janji Baptis dengan teguh dan meriah.

 

Marilah kita, yang berpartisipasi dalam Upacara Sabtu Suci ini, mendalami makna Salib dan kematian Kristus dalam hidup kita, dan membuka hati dengan penuh syukur, pada terang kebangkitan Kristus yang menyelamatkan kita, seluruh umat manusia dan seluruh alam semesta.