19 April 2023

PEKAN II PASKAH – RABU


Kristus hidup di dalam Gereja-Nya
 Pembacaan dari khotbah Santo Leo Agung

 

Saudara-saudara terkasih, tidak dapat disangsikan, bahwa Putra Allah telah mengenakan kodrat manusia secara menyeluruh.  Maka hanya ada satu Kristus di antara manusia, dan juga di antara semua orang kudus-Nya.  Dialah yang sulung di antara segala makhluk!

Kepala tidak dapat dipisahkan dari anggota-anggota-Nya, dan anggota-anggota pun tidak mungkin dilepaskan dari kepalanya.  Kristus itu merupakan segala-galanya bagi setiap orang.  Ini bukan karena sifat manusia-Nya, tetapi karena kehidupan-Nya yang kekal.  Ia adalah segala dalam segala!  Namun sekarang pun secara tak terpisahkan Ia bersemayam dalam bait suci Gereja-Nya, sesuai dengan janji-Nya, “Sungguh, Aku menyertai kamu sampai akhir jaman.”

Camkanlah!  Segala yang dilakukan dan diajarkan oleh Putra Allah untuk pendamaian dunia itu bukan sebagai peristiwa sejarah yang telah lewat.  Di sini dan sekarang ini pun peristiwa itu terjadi, dan kita merasakan daya kekuasaan-Nya.  Dialah yang dilahirkan dari Perawan Maria oleh kuasa Roh Kudus.  Dengan daya dan kuasa Roh ini pula Dia memelihara Gereja-Nya tanpa noda dan tetap subur.  Maka kelompok putra tak terbilang jumlahnya dilahirkan dalam kelahiran pembaptisan.  Tentang mereka itulah dikatakan, “Yang diperanakkan bukan dari darah, bukan karena keinginan daging, bukan pula karena keinginan seorang laki-laki melainkan dari Allah.”

Dalam diri Yesus itulah keturunan Abraham memperoleh berkat, karena seluruh dunia diangkat menjadi putra.  Bapa bangsa ini menjadi bapa segala bangsa, apabila mereka dilahirkan sebagai putra-putra perjanjian, bukan karena keturunan menurut daging, tetapi menurut iman.  Dialah yang membentuk satu kawanan domba-domba suci, dari setiap bangsa di bawah langit tanpa kekecualian.  Setiap hari Ia menepati janji yang pernah dikatakan-Nya, “Aku mempunyai domba-domba lain, yang tidak dari kawanan ini; Aku harus mengumpulkan mereka juga.  Mereka akan mendengarkan suara-Ku, hingga nanti hanya ada satu kawanan dan satu gembala.”

Pertama-tama kepada Santo Petrus Ia bersabda, “Gembalakanlah domba-domba-Ku!” tetapi akhirnya Tuhan sendirilah yang mengatur para gembala dalam melaksanakan tugas mereka!  Semua yang datang kepada batu karang, digembalakan dalam padang rumput yang subur dan berair limpah.  Gembala yang baik dengan rela hati menyerahkan hidup-Nya bagi domba-domba-Nya.  Demikian domba-domba-Nya yang tak terbilang jumlahnya dikuatkan dan disegarkan oleh kasih cinta.  Maka mereka juga tidak ragu-ragu mati demi gembala mereka.

Dialah yang dalam penderitaan-Nya diikuti oleh para martir dengan keberanian yang mulia; juga oleh semua yang percaya dan dijadikan baru pada saat kelahiran kembali.  Maka kita sepantasnya merayakan paskah Tuhan dengan roti tak beragi, yakni kejujuran dan kebenaran.  Ragi kebusukan kita yang lama sudah dibuang keluar, dan ciptaan baru makan serta minum sepuas-puasnya dari Tuhan sendiri.

Saudara-saudara, kita telah ambil bagian dalam Tubuh dan Darah Kristus.  Hasilnya ialah: Kita menjadi seperti apa yang kita terima.  Ini memungkinkan kita, dengan seluruh pribadi kita, yakni dalam roh dan daging kita, membawa Kristus.  Sebab dalam Dia dan dengan Dia kita telah mati, dimakamkan dan bangkit kembali.