Kerahiman Ilahi

Hari Oktaf Paskah-hari ke-8: waktu kepenuhan misteri Kebangkitan Tuhan Yesus. Bertepatan dengan Gereja yang memberikan hormat dan bakti akan Kerahiman Tuhan Yesus. Hari ini Gereja merayakan Pesta Kerahiman Ilahi.

Rm. Marto, Pr  yang memimpin perayaan Ekaristi, pada saat homili memberi renungan tentang Injil Yohanes.  Yesus yang telah bangkit, menampakkan diri kepada para murid berkata, “Damai sejahtera bagi kamu.”  Sesudah berkata demikian, Yesus menunjukkan tangan dan lambung-Nya, Yesus menunjukkan luka-luka-Nya.  Pertanyaannya adalah: mengapa Yesus menunjukkan luka-luka-Nya?

  1. Luka-luka Yesus mengingatkan kita, mengapa Yesus terluka. Luka-luka Yesus adalah akibat dosa-dosa kita.
  2. Luka Yesus sudah sembuh, artinya dosa-dosa kita sudah diampuni, berkat penderitaan, wafat, dan kebangkitan Yesus.

 

Ketika Tuhan Yesus menyuruh Tomas untuk menaruh jarinya pada luka-luka-Nya, Tuhan mau Tomas memohon pengampunan dosa dan tenggelam dalam kerahiman-Nya.

Luka-luka Yesus mewahyukan kepada kita makna kebangkitan.  Kebangkitan  melampaui kematian tetapi tidak meniadakan kematian.  Kebangkitan tidak membuat Salib menghilang tetapi Salib diberi makna baru.  Salib yang semula sebagai lambang kehinaan menjadi kemuliaan, kematian menjadi kehidupan, kekalahan menjadi kemenangan, kemiskinan menjadi kekayaan, kekosongan menjadi kepenuhan, penderitaan menjadi jalan keselamatan.

Berkat kebangkitan Yesus, kasih, pengorbanan, hidup, dan penderitaan kita mempunyai nilai  ilahi dan abadi, mengapa?  Karena semuanya dipersembahkan dan dipersatukan dengan wafat dan kebangkitan Yesus.

 

 

Allah Yang Maharahim, dalam perayaan Paskah ini
Engkau menyalakan iman umat yang dikuduskan bagi-Mu.
Tambahkanlah rahmat yang telah Engkau anugerahkan
agar kami semakin memahami
betapa agung Pembaptisan yang menyucikan kami,
betapa luhur Roh yang melahirkan kami kembali,
dan betapa mulia darah yang menebus kami.
Demi Kristus Tuhan kami.
Amin.