Pada peristiwa Pentakosta, kesatuan Yesus Kristus dengan Tubuh Mistik-Nya dalam Roh Kudus dinyatakan secara penuh. Roh Kudus adalah jiwa Gereja. Roh Kudus mengajar kita untuk hidup sebagai Gereja, sebagai pengikut-pengikut Kristus.
Bagaimanakah menjadi pengikut Kristus? Hidup dalam kebenaran yang membawa pada kesatuan – komunio. Artinya “aku” tidak hidup tertutup dalam diri sendiri, tetapi mau terbuka pada kehadiran orang lain yang berbeda, yang berada bersama aku, sekaligus mau membiarkan diriku disambut ke dalam Gereja: dilahirkan kembali dalam hidup baru, hidup dalam Roh, sehingga hidup kita, tindakan, pikiran, cara berbicara kita dijiwai oleh Roh Kudus.
Roh Kudus membuka “aku” kepada seluruh kebenaran, yaitu Yesus yang mencintai aku dan mencintai semua orang, yang mau mati bagiku dan bagi semua orang. Dan Yesus mengutus aku untuk mencintai semua orang seperti Dia telah mengasihi aku dan minta aku untuk membiarkan diri dicintai oleh semua anggota Gereja. Jelas disini bahwa “aku” sebagai pribadi menjadi “Kita” sebagai keseluruhan anggota Tubuh Mistik Kristus. “Aku” dapat tumbuh menjadi diriku bukan sebagai individu sendiri dengan kemampuan dan kebenaranku sendiri, tetapi sebagai pribadi yang menjadi bagian dari keseluruhan.
Hidup kita perlu mau terus diarahkan pada kesatuan dengan Roh Kudus yang telah dicurahkan ke dalam diri kita oleh Yesus Kristus. Kita tidak bisa menuntut kesatuan “yang seragam” dengan orang lain; tidak bisa menuntut agar orang lain bisa berbuat seperti cara kita dan harus berubah secara total seperti yang kita inginkan.
Kesatuan kita dengan orang lain terjadi kalau kita membiarkan Roh Kudus menyatukan perbedaan-perbedaan kita. Kita masing-masing diciptakan secara unik dan berbeda satu sama lain. Namun dari perbedaan itu kita dipanggil untuk hidup dalam kesatuan satu tubuh di dalam Kristus. Santo Paulus dalam suratnya kepada umat di Korintus banyak menjelaskan tentang ini; walaupun kita berbeda-beda, namun satu tubuh; meskipun kita banyak, namun satu di dalam Kristus. Roh Kuduslah yang menyatukan kita semua.
Marilah kita membuka diri kita bagi kehadiran Roh Kudus dan membiarkan diri disatukan dengan semua anggota Gereja lainnya dan dengan semua orang untuk menghadirkan kasih yang membawa damai dan kesatuan.