12 Juni 2023

PEKAN BIASA X – SENIN


Biarlah aku menjadi orang Kristen sejati,
dan bukan sekedar disebut Kristen
Pembacaan dari Surat St. Ignasius dari Antiokhia kepada Jemaat di Roma

 

Kalian tidak pernah merasa iri terhadap kemenangan para martir, sebaliknya kalian telah melatih mereka untuk menghadapinya.  Maka aku minta pada kalian untuk konsisten dalam ajaran-ajaran yang kalian sampaikan.  Hanya mohonlah bagiku kekuatan lahir dan batin agar aku dapat teguh dalam kehendak dan dalam berbicara, sehingga aku bukan saja disebut orang Kristen, tetapi sungguh mempunyai reputasi seorang Kristen karena kesetiaanku kepada Kristus, sekalipun waktu dunia tidak melihat aku lagi.

Sebab kebaikan dan keteguhan hati itu tidak terletak pada hal-hal yang dapat dilihat oleh mata.  Kenyataan bahwa Tuhan Yesus Kristus, yang telah kembali kepada Bapa, sekarang berada di dalam Bapa, itulah yang memungkinkan kita untuk melihat-Nya dengan lebih jelas.  Maka tugas kita bukanlah berbicara dengan kata-kata yang meyakinkan!  Kristianitas itu menampakkan keagungannya justru di hadapan dunia yang membencinya.

Aku menulis kepada semua Gereja dan meyakinkan mereka semua bahwa aku sungguh bahagia untuk mati bagi Allah.  Maka janganlah kamu  memasang rintangan di jalanku.  Aku mohon dengan sangat kepadamu, janganlah berbuat baik kepadaku dengan cara yang keliru.  Kuminta, biarlah aku menjadi makanan binatang buas, sebab mereka itulah yang melapangkan jalanku menuju Tuhan.

Aku ini gandum Tuhan; biarlah aku digiling lembut oleh gigi-gigi singa untuk dijadikan roti murni bagi Kristus.  Lebih baik lagi, biarlah binatang-binatang buas itu menjadi kuburanku; jangan sampai mereka meninggalkan sepotong dagingku, betapa pun kecilnya, agar aku tidak menjadi beban bagi siapa pun juga, kalau nanti aku sudah mati.  Aku menjadi murid Kristus yang sejati, bila dunia sudah tidak melihat sisa tubuhku yang tertinggal.

Maka berdoalah kepada Kristus bagiku, agar melalui sarana-sarana ini aku boleh menjadi korban bagi Tuhan.  Namun aku tidak memberikan perintah-perintah kepadamu, seakan-akan aku Petrus atau Paulus.  Beliau-beliau itu adalah rasul, sedangkan aku penjahat yang dihukum mati.  Mereka manusia merdeka, sedangkan aku masih budak.  Meskipun demikian, jika aku menderita, aku akan memperoleh pembebasan dari  Yesus Kristus, dan di dalam Dia aku akan bangkit kembali sebagai manusia merdeka.  Saat ini sebagai orang tertawan aku sedang belajar untuk melepaskan keinginan-keinginan pribadiku.

Sepanjang perjalanan dari Syria menuju Roma, siang dan malam aku bergulat dengan binatang-binatang buas.  Aku dibelenggu; rantai diikatkan pada sepuluh macan tutul, yaitu sepasukan serdadu, yang menjaga aku.  Kalau mereka menerima kebaikan, maka mereka hanya menjadi lebih bengis.  Namun, aku menjadi lebih terlatih dalam kemuridan oleh perlakuan mereka yang keterlaluan terhadap aku, tetapi itu bukan berarti bahwa segala dosaku telah diampuni.

O, betapa bahagia hatiku nanti bila berada di tengah singa-singa yang sesungguhnya, yang sudah disiapkan bagiku!  Aku harap agar mereka segera menghabiskan aku.  Aku bahkan akan mendorong mereka, agar segera menerkam aku, jangan sampai mereka tidak cukup bergairah untuk menyentuh aku, seperti yang kadang-kadang terjadi pada orang terhukum lainnya.  Aku berharap mereka cepat-cepat menelan aku.  Dan kalau mereka masih saja enggan, aku akan memaksa mereka.

Kalian harus memaafkan aku, tetapi aku tahu, apa yang terbaik bagiku.  Sekarang aku mulai menjadi murid.  Semoga tidak ada kuasa apa pun, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan, yang merenggut hadiahku, yaitu Yesus Kristus.  Api, salib, atau gerombolan binatang buas?  Dibelah, dipotong-potong, tulang diremuk, atau anggota-anggota badan dipisah-pisah, atau bahkan seluruh badan ditumbuk halus-halus?  Biarlah semua siksaan yang kejam dan mengerikan ini menimpa diriku, asal saja aku dapat memperoleh Kristus!