PEKAN BIASA X – KAMIS
Yerikho ditaklukkan
Pembacaan dari Homili Origines* tentang Kitab Yosua
Yerikho sudah dikepung, dan harus direbut. Tetapi bagaimana Yerikho direbut? Tidak ada pedang yang dihunus, tidak ada alat penggempur yang digunakan, dan tidak ada lembing yang dilemparkan. Hanya para imam meniup sangkakala, dan seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok-tembok kota Yerikho runtuh. Dalam Kitab Suci Yerikho sering digambarkan sebagai lambang dunia. Misalnya, tidak bisa diragukan bahwa dalam kisah Injil tentang orang yang dalam perjalanan dari Yerusalem ke Yerikho, dan jatuh di tangan para penyamun, orang itu melambangkan Adam yang diusir dari Firdaus, menuju pembuangan dunia. Demikian pula, orang-orang buta di Yerikho, yang dipulihkan penglihatannya oleh Yesus, menggambarkan semua orang di dunia yang menderita kebutaan oleh ketidaktahuan; dan Putra Allah mendatangi mereka.
Yerikho runtuh, dunia ini akan binasa. Sesungguhnya sudah lama Kitab Suci mewartakan akhir zaman. Tetapi bagaimana datangnya akhir dunia ini? Dengan sarana apakah? Jawaban yang diberikan oleh Kitab Suci: ‘Dengan bunyi sangkakala’. Sangkakala apa? Rasul Paulus membukakan rahasia ini. Dengarkanlah apa yang dikatakannya: ‘Pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari surga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.’ Pada waktu itu Tuhan Yesus Kristus merebut Yerikho dengan bunyi sangkakala dan meruntuhkannya. Dan yang luput dari maut hanyalah si pelacur bersama keluarganya. Yesus Tuhan kita akan datang, kata Santo Paulus, dan Ia akan datang dengan bunyi sangkakala. Semoga Tuhan akan menyelamatkan si wanita itu, yang menyambut baik orang-orang yang diutus untuk menyelidiki negeri; yang menerima para rasul Tuhan dalam iman dan ketaatan, dan menyembunyikan mereka di atas atap. Ia memberi wanita ini bagian bersama dengan umat Israel.
Tetapi janganlah kita membangkit-bangkitkan kembali dosa-dosanya di masa lampau dan mempersalahkannya. Dulu memang ia seorang pelacur, tetapi sekarang ia dipersatukan dengan Kristus. Perawan murni dipersatukan dengan mempelai murni. Dengarkanlah yang dikatakan oleh Rasul, ‘Aku telah mempertunangkan engkau kepada satu laki-laki, dan mau mempersembahkan engkau sebagai perawan suci kepada Kristus.’ Sesungguhnya Paulus sendiri mengakui bahwa ia dilahirkan oleh perempuan itu, dengan mengatakan:’ ‘Dulu kita sendiri juga budak, tidak taat, sesat, diperbudak oleh berbagai nafsu dan kesenangan.’
Kalian ingin mendengar lebih lanjut bagaimana si pelacur berhenti menjadi pelacur? Dengarkanlah Paulus sekali lagi, ‘Demikian pula kamu, kamu telah dibasuh, kamu telah disucikan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.’ Untuk memastikan agar perempuan itu dapat melarikan diri, luput dari penghancuran kota Yerikho, para pengintai memberikannya tanda pengaman yang paling efektif, yaitu, tali merah, yang memperlambangkan darah Kristus. Sebab oleh darah Kristus, seluruh Gereja diselamatkan. Kepada-Nyalah kemuliaan dan kuasa untuk selama-lamanya. Amin.
* Tahun 185 – 253. Pujangga Gereja dan teolog unggul pada masanya; Direktur Sekolah Kateketik di Aleksandria; seorang ekseget dan ahli Kitab Suci yang sangat kritis; pembela ajaran Gereja, dan juga seorang ahli filsafat.