Pembaptisan menjadikan kita anak-anak Allah, membersihkan kita dari dosa dan dengan demikian kita menjadi anak-anak terang. Yesus bersabda: ”Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yoh 8:12).
Sebagai putra-putri terang, kita dipanggil untuk menjadi terang dunia yang memancarkan Terang Kristus kepada dunia, (lih. Mat 5:14-16). Menjadi putra-putri terang berarti hidup dalam kebenaran dan kasih. Terang berlawanan dengan kegelapan. Terang membuat segalanya tampak transparan.
Hidup kita, sebagai putra-putri terang, dipenuhi oleh hidup Yesus yang adalah Terang sejati dan Terang dunia sehingga perbuatan kita menampakkan buah-buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-lembutan, penguasaan diri (lih. Gal 5:22-23).
Namun dalam kenyataan, kita tidak selalu hidup dalam terang. Kita sering jatuh dalam dosa, namun kita bersyukur bahwa dalam Gereja ada sakramen pengampunan dosa. Kesadaran kita akan kejatuhan-kejatuhan kita, penyesalan dan keberanian kita untuk mengakuinya, menjadi jalan untuk menerima kerahiman Allah yang merupakan kekuatan untuk mulai lagi hidup dalam terang. Inilah sebenarnya yang dimaksud dengan panggilan Kristiani: panggilan hidup untuk menghayati pertobatan terus-menerus.
Maka dalam rasa syukur atas anugerah Pembaptisan kita, marilah kita menyanyikan ayat ini dari Madah Ibadat Pagi hari Rabu:
Mari kita putra terang – tampil maju dan berjuang,
diresapi smangat Kristus – jadi abdi dengan tulus;
jangan lupa mohon Tuhan – agar kita diarahkan
pada tujuan sejati – setia sepanjang hari.
Allah cahaya sejati – sinarilah hari kami
agar mampu memantulkan – Kristus Terang Kehidupan …