2 Agustus 2023

PEKAN BIASA XVII – RABU


Gereja sebagai perkumpulan umat Allah
Pembacaan dari ajaran St. Sirilus dari Yerusalem kepada para calon baptis

 

Gereja, disebut Katolik atau universal karena kenyataan bahwa ia tersebar di seluruh dunia, dari ujung yang satu ke ujung yang lain.  Dan lagi, karena ajarannya bersifat umum dan mencakup semua ajaran yang harus diberitahukan kepada umat manusia, meliputi hal-hal yang kelihatan atau yang tidak kelihatan, hal-hal surgawi maupun duniawi.  Pun pula karena Gereja mengajarkan satu cara ibadat bagi semua manusia, orang terpandang atau orang biasa, terpelajar atau sederhana, akhirnya Gereja dikatakan umum karena mengobati dan menyembuhkan segala macam dosa, yang dilakukan oleh jiwa dan raga.  Lebih lagi karena padanya ditemukan segala macam keutamaan dalam perkataan dan perbuatan, serta segala bentuk anugerah rohani.

Gereja, yaitu jemaat, perkumpulan kita, diberi nama yang tepat, sebab ia mengumpulkan semua dan mempersatukan seluruh umat, sebagaimana Allah bersabda dalam Kitab Imamat, ‘Suruhlah berkumpul segenap umat ke depan pintu Kemah Pertemuan’.  Baiklah juga kita perhatikan, bahwa kata ‘perkumpulan’ itu pertama kali digunakan dalam Kitab Suci, waktu Tuhan mengangkat Harun menjadi imam agung.  Dan di dalam Kitab Ulangan Allah bersabda kepada Musa, Suruhlah bangsa itu berkumpul kepada-Ku, maka Aku akan membuat mereka mendengar segala perkataan-Ku, sehingga mereka takut kepada-Ku.’ 

Sekali lagi Ia menyebut Gereja jemaat atau perkumpulan, ketika Ia berbicara tentang loh-loh batu yang memuat hukum.  ‘Di situ tertulis segala firman yang diucapkan Tuhan kepadamu, di atas gunung itu, di tengah-tengah api, pada hari perkumpulan’,  atau untuk lebih jelasnya lagi ‘Pada hari kamu dipanggil oleh Allah dan dikumpulkan bersama.‘  Pemazmur juga berkata, ‘Aku mau menyanyikan syukur kepada-Mu dalam jemaah yang besar, di tengah-tengah rakyat yang banyak aku mau memuji-muji Engkau.’  Sebelumnya pemazmur telah bernyanyi, ‘Pujilah Allah dalam himpunan umat, Pujilah Tuhan dalam pertemuan bangsa Israel.’

Gereja kedua yang dibangun oleh Sang Juru Selamat dari golongan kafir, Gereja suci kita, terdiri dari umat Kristiani, yang disebut dalam sabda Tuhan kepada Petrus, ‘Di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut  tidak akan menguasainya.’ 

Setelah Gereja setempat di Yudea ditolak, sekarang ini banyak Gereja Kristus berkembang di seluruh dunia, seperti tertulis dalam mazmur, ‘Nyanyikanlah bagi Tuhan nyanyian baru, pujilah Dia dalam himpunan orang-orang saleh.’  Senada dengan hal ini, Nabi Maleakhi berkata kepada orang-orang Yahudi, ‘Aku tidak berkenan kepadamu, sabda Tuhan Allah bala tentara,’ dan segera ditambahkannya, ‘Sebab dari terbitnya matahari sampai terbenamnya nama-Ku agung di tengah bangsa-bangsa.’

Tentang Gereja Katolik yang kudus ini Paulus menulis kepada Timotius, ‘Agar kamu tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.