4 Agustus 2023

Peringatan
St. Yohanes Maria Vianney

(Imam)


Tugas manusia yang mulia: berdoa dan mencinta!
Pembacaan dari Katekismus St. Yohanes Maria Vianney

 

Ingatlah, anak-anak, harta orang kristen itu tidak ada di dunia, tetapi di surga.  Nah, pikiran kita harus kita arahkan ke tempat harta kita.  Manusia itu mempunyai tujuan mulia: berdoa dan mencinta.  Berdoa dan mencinta, itu kebahagiaan manusia di dunia.  Doa tidak lain daripada bersatu dengan Tuhan.  Kalau hati murni bersatu dengan Tuhan, ia terhibur dan penuh rasa bahagia; ia diliputi cahaya terang.  Di dalam persatuan mesra ini Tuhan dan jiwa bagaikan dua batang lilin dilebur menjadi satu; keduanya tidak dapat dipisahkan lagi.  Sesuatu yang amat mengagumkan, persatuan Tuhan dengan makhluk-Nya yang tak berarti ini, kebahagiaan yang tak dapat digambarkan.  Kita ini pantas dibiarkan tidak dapat berdoa, tetapi Tuhan dalam kebaikan-Nya mengijinkan kita berbicara kepada-Nya.  Doa kita bagaikan dupa yang berkenan kepada-Nya.

Anak-anakku, hati kita itu kecil, tetapi doa menjadikannya besar dan mampu mencintai Tuhan.  Doa itu mengenyam surga, suatu limpahan dari surga.  Doa tidak meninggalkan kita tanpa rasa bahagia; tetapi bagaikan madu turun ke dalam jiwa dan membuat segalanya menjadi manis.  Di dalam doa yang dilakukan dengan baik semua kesulitan lenyap, seperti salju di bawah sinar matahari.

Doa membuat waktu berjalan begitu cepat dan begitu mengasyikkan, hingga orang tidak tahu lagi, berapa lamanya.  Ketika aku menjadi pastor di Bresse, pada suatu ketika hampir semua rekan saya jatuh sakit, dan kalau saya berjalan jauh, saya biasa berdoa kepada Tuhan, dan ini kesaksianku, waktunya tidak terasa lama bagiku.  Ada orang yang hilang di dalam doa seperti ikan di dalam air, karena mereka itu terserap oleh Tuhan.  Di dalam hati mereka tidak ada sikap mendua.  Ah, aku cinta akan jiwa-jiwa mulia ini.  Santo Fransiskus Asisi dan Santa Koleta melihat Tuhan dan berbicara dengan Dia seperti kita berbicara satu sama lain.

Kalau kita sendiri, betapa kerapnya kita pergi ke gereja, tanpa berpikir apa yang akan kita perbuat atau apa yang akan kita mohonkan.  Tetapi kalau kita menemui seseorang, tidak sulit kita ingat, untuk apa kita datang.  Sementara orang rupanya berkata kepada Tuhan, “Aku hanya datang untuk beberapa patah kata, lalu mau cepat pergi.”  Saya kerap berpikir bahwa kalau kita datang menyembah Tuhan, kita dapat memperoleh segala yang kita minta, kalau kita minta itu dengan iman yang hidup dan hati yang murni.

 


* Tahun 1786 – 1859.  Sebagai calon imam, Yohanes Maria Vianney ternyata orang yang kurang pandai.  Tetapi karena kesucian dan keteguhan hatinya, ia ditahbiskan juga dan kemudian ditugaskan sebagai pastor paroki di kampung Ars (Perancis Selatan).   Pengabdiannya kepada umat sungguh luar biasa.  Ia terkenal sebagai pengkotbah yang sangat mengena dan sederhana, serta sebagai bapa pengakuan yang suci.  Kesuciannya inilah yang mengundang puluhan ribu orang dari seluruh Perancis, bahkan juga dari luar negeri, untuk datang mengaku dosa dan minta bimbingan.