26 Agustus 2023

PEKAN BIASA XX – SABTU


Kristus telah mendamaikan manusia dengan Allah dengan darah-Nya sendiri
Pembacaan dari khotbah St. Ambrosius tentang Mazmur 48

 

Ketika Kristus mendamaikan dunia dengan Allah, Ia sendiri jelas tidak memerlukan pendamaian itu.  Sebab adakah dosa-Nya yang memerlukan silih, karena Ia tidak mengenal dosa?  Ketika Ia diminta untuk membayar bea dua dirham, yang oleh hukum ditentukan untuk membayar dosa, Ia berkata kepada Petrus, “Simon, dari siapakah raja-raja dunia ini memungut bea dan pajak?  Dari anaknya atau dari orang lain?”  Jawab Petrus, “Dari orang lain.”  Maka kata Yesus kepadanya, “Jadi, anaknya bebas.  Tetapi supaya kita jangan menjadi batu sandungan bagi mereka, pergilah memancing ke danau.  Dan ikan pertama yang kaupancing, tangkaplah dan bukalah mulutnya, maka engkau akan menemukan mata uang empat dirham.  Ambillah itu dan bayarkanlah kepada mereka, bagiku dan bagimu juga.”  Ia menegaskan, bahwa Ia tidak perlu berbuat silih atas  dosa-dosa-Nya, karena sesungguhnya Ia bukan budak dosa, melainkan Putra Allah, jadi Ia bebas dari segala dosa, sehingga tidak perlu membayar harga tebusan bagi diri-Nya sendiri.

Darah-Nya dapat membayar tebusan bagi semua dosa dari seluruh dunia.  Yang tidak punya hutang untuk dibayar bagi diri sendiri, Dialah orang yang tepat untuk membebaskan orang-orang lain.  Putra membebaskan orang lain dari dosa, karena Ia sendiri tidak memerlukan apa-apa.  Lebih-lebih lagi, Kristus bukan hanya tidak wajib untuk membayar harga penebusan bagi diri-Nya sendiri atau berbuat silih bagi dosa-Nya sendiri.  Tetapi dalam hal siapa saja, tidak seorang pun dapat membayar silih bagi dirinya sendiri, sebab Kristus adalah silih bagi semua, dan Ia sendiri adalah penebusan bagi semua.

Adakah darah manusia yang punya kuasa untuk menebus dirinya sendiri, jika Kristus menumpahkan darah-Nya bagi penebusan semua orang?  Adakah darah manusia, siapa pun dia, dapat dibandingkan dengan darah Kristus?  Atau, siapakah manusia yang begitu berkuasa hingga ia mampu mempersembahkan penebusan bagi dirinya sendiri, yang melebihi persembahan Kristus dengan diri-Nya?  Hanya Kristuslah yang telah mendamaikan dunia pada Allah dengan darah-Nya.  Persembahan mana lebih agung, korban manakah lebih besar, pengacara manakah lebih baik daripada yang menjadi korban silih bagi semua orang, dan memberikan hidupnya sebagai penebusan bagi semua?

Maka orang tidak perlu mencari-cari silih atau penebusan pribadi, karena harga yang dibayar untuk semua orang adalah darah Kristus, yang dicurahkan Tuhan Yesus untuk menebus kita; Dia sendirilah yang telah mendamaikan kita pada Bapa.  Ia telah menderita sampai habis, dengan  menanggung semua beban kita.  Ia telah bersabda, “Datanglah kepada-Ku, kamu semua yang menanggung beban berat, dan Aku akan menyegarkan kamu.”