30 Agustus 2023

PEKAN BIASA XXI – RABU


Barangsiapa haus, hendaknya datang kepada-Ku dan minum
Pembacaan dari Amanat St. Kolumbanus

 

Saudara-saudara terkasih, dengarkanlah kata-kataku sebagai orang yang ingin mempelajari sesuatu yang penting.  Lepaskanlah dahaga jiwamu dengan aliran-aliran sumber ilahi tetapi janganlah memadamkan rasa hausmu.  Minumlah, tetapi janganlah sampai menjadi puas; sebab sekarang ini sumber hidup, sumber kehidupan ilahi, memanggil kita dengan berkata, ‘Barangsiapa haus, hendaklah datang kepada-Ku dan minum.’

Apa yang harus kamu minum, perhatikanlah!  Biarlah Nabi Yeremia menuturkan ini kepadamu, biarlah Sumbernya sendiri mengatakannya kepadamu, ‘Mereka sudah meninggalkan Aku, sumber air hidup, sabda Tuhan.’  Jadi Tuhan sendiri, Tuhan kita Yesus Kristus, adalah sumber air hidup.  Ia memanggil kita kepada-Nya, agar kita minum daripada-Nya.  Barangsiapa mencintai Dia, minum daripada-Nya; yang mau dipuaskan oleh sabda Allah, minum daripada-Nya, yang mencintai-Nya dengan penuh gairah, dan sungguh mendambakan-Nya; yang bernyala dengan cinta akan kebijaksanaan minum daripada-Nya.

Perhatikanlah, dari mana sumber itu mengalir; karena Dia yang adalah Roti, Dia yang sama adalah juga sumber, yaitu Putra Tunggal, Allah kita, Kristus Tuhan; akan Dialah kita harus selalu merasa lapar.  Benar bahwa dengan mencintai-Nya, kita memakan-Nya dan dengan menginginkan-Nya, kita memasukkan-Nya ke dalam diri kita; namun kita selalu harus mendambakan-Nya sebagai orang yang kelaparan.  Dengan segenap kekuatan cinta kita, kita minum daripada-Nya, yang adalah sumber kita; kita menimba dari sumber itu dengan segenap hati kita untuk merasakan kemanisan kasih-Nya.

Sungguh, Tuhan itu manis dan menyenangkan.  Meskipun kita makan dan minum dari Dia, namun baiklah kita selalu lapar dan haus, sebab Dialah makanan dan minuman kita, yang tidak pernah dapat dihabiskan seluruhnya.  Sebab meskipun Ia dimakan, Ia tidak pernah habis, meskipun Ia diminum, Ia tidak  pernah berkurang, karena roti kita itu kekal, dan sumber kita itu manis dan abadi.

Maka dari itu, nabi berkata, ‘Barangsiapa haus, pergilah kepada sumber’, sebab sumber ini adalah untuk mereka yang haus, bukan untuk yang sudah jenuh.  Maka dari itu Ia memanggil kepada-Nya mereka yang lapar dan haus, yang disebut-Nya bahagia dalam Khotbah di Bukit.  Mereka itu tidak pernah puas minum; semakin banyak mereka minum, semakin mereka kehausan.  Memang benar para saudara, kita harus selalu mendambakan, mencari dan mencintai Sabda Allah Yang Mahatinggi, sumber kebijaksanaan.  Di dalam Dia, menurut kata rasul, ‘tersembunyi segala harta kebijaksanaan dan pengetahuan’.

Kalau kamu haus, minumlah dari sumber hidup; kalau kamu lapar, makanlah roti kehidupan ini.  Berbahagialah mereka yang lapar akan roti ini dan haus akan sumber ini; sebab dengan terus makan dan minum daripada-Nya, mereka akan selalu ingin makan dan minum lagi.  Sebab tak terkatakan lezatnya roti yang dimakan dan minuman yang diminum, hingga tidak pernah merasa terpuaskan, malahan selalu menginginkannya.  Maka sang nabi raja berkata: ‘Rasakanlah dan saksikanlah, betapa Tuhan itu manis dan menyenangkan.’