31 Agustus 2023

PEKAN BIASA XXI – KAMIS


Engkaulah segalanya bagi kami, ya Tuhan
Pembacaan dari Amanat Santo Kolumbanus

 

Saudara-saudaraku, marilah kita mengikuti panggilan ini: kita dipanggil dari hidup kepada sumber hidup.  Dialah sumber, bukan hanya sumber air hidup, melainkan juga sumber kehidupan kekal.  Dialah sumber terang, sumber penerangan rohani, ya,  juga sumber kemuliaan.  Sebab dari Dialah berasal segala sesuatu ini: kebijaksanaan, kehidupan dan terang abadi.  Penulis kehidupan adalah sumber kehidupan, pencipta terang adalah sumber penerangan rohani.  Maka, dengan menolak hal-hal yang dapat kelihatan, marilah kita menelusuri jalan di seluruh dunia, untuk mencari sumber kemuliaan di ketinggian surga, sumber kehidupan, sumber air hidup.  Marilah kita mencari bagaikan ikan yang punya pengertian dan sungguh bijaksana, agar kita dapat minum air hidup, yang  memancar dan membual sampai ke hidup yang kekal.

O, Allah yang berbelas kasih, Tuhan yang benar, persatukanlah aku dengan sumber itu, agar di sana aku, bersama  mereka yang haus akan Dikau, dapat minum dari aliran hidup, dari  sumber air kehidupan.  Semoga aku bisa tinggal di alam surgawi itu, digembirakan karena kemanisan-Nya yang melimpah, sambil berkata, ‘Alangkah manisnya sumber air kehidupan, yang airnya tidak berkurang, yang membual  untuk kehidupan kekal.’

Ya Tuhan, Engkau sendirilah sumber itu, yang berulang kali dan selalu kami dambakan, meskipun setiap kali dan selalu, kami meminumnya.  Berilah kami, ya Kristus Tuhan, air ini selalu, agar di dalam diri kami ada sumber hidup itu, yang hidup dan membual ke hidup yang kekal.  Memang aku minta kurnia-kurnia besar, siapa tidak tahu akan itu?  Tetapi Engkau, Raja kemuliaan, tahu bagaimana memberi dengan kelimpahan, dan Engkau telah menjanjikan hal-hal besar; tidak ada sesuatu yang lebih besar daripada Engkau sendiri, dan Engkau memberikan diri-Mu sendiri bagi kami.

Maka dari itu kami mohon kepada-Mu agar kami tahu, apa yang kami cintai, karena kami tidak minta apa-apa selain Engkau sendiri.  Sebab Engkaulah segalanya bagi kami, hidup kami, terang kami, keselamatan kami, makanan kami, minuman kami, Allah  kami.  Ya Yesusku, kumohon, ilhamilah hati kami, dengan nafas Roh-Mu, dan lukailah jiwa kami dengan cinta-Mu, agar jiwa kami masing-masing mampu berkata dalam kebenaran, “Tunjukkanlah kepadaku Dia yang dicintai oleh jiwaku, karena aku terluka oleh cinta.”

Aku mendambakan luka-luka itu, ya Tuhan.  Berbahagialah jiwa itu yang dilukai oleh cinta.  Jiwa yang demikian mencari sumber hidup kekal dan minum daripadanya; meskipun ia terus haus dan kehausannya bertambah bahkan setelah meminumnya.  Maka dari itu, semakin jiwa itu mencinta, semakin ia mendambakan  cinta, dan semakin besar penderitaaannya, semakin besar penyembuhannya.  Dalam cara yang sama, semoga Allah dan Tuhan kita Yesus Kristus, tabib yang baik, yang menyelamatkan, berkenan melukai bagian jiwa kita yang paling dalam, dengan luka yang menyembuhkan ini – Yesus Kristus yang sama, yang meraja dalam persatuan dengan Bapa dan Roh Kudus, sepanjang masa.  Amin.