22 September 2023

PEKAN BIASA XXIV – JUMAT


Hendaknya jiwamu siap menghadapi godaan
Pembacaan dari khotbah St. Agustinus tentang Para Gembala Umat

 

Kamu telah mendengar, apa yang disukai oleh gembala jahat.  Dengarkanlah sekarang, apa yang mereka abaikan.  ‘Yang lemah tidak kamu kuatkan; yang sakit tidak kamu sembuhkan; yang luka tidak kamu balut; yang sesat tidak kamu bawa pulang; yang hilang tidak kamu cari; dan yang kuat kamu binasakan.‘  Ya, kamu telah menyembelihnya dan membunuhnya!  Domba itu lemah, artinya hatinya lemah, ia tidak punya keberanian, dan dengan demikian tidak hati-hati dan tidak siap.  Akibatnya: domba itu mudah menyerah kepada godaan-godaan yang dihadapinya.

Gembala yang lalai tidak pernah berkata kepada orang beriman: ‘Anakku, datanglah untuk mengabdi Tuhan, tetapkanlah hatimu dalam kebenaran dan sikap takwa dan siapkanlah jiwamu untuk menghadapi godaan.’  Gembala yang berbicara demikian itu, menegakkan yang lemah dan membuatnya kuat.  Orang beriman yang demikian tidak lagi akan mengharapkan kemakmuran duniawi.  Kalau ia telah diajari untuk mengharapkan kemakmuran duniawi, ia akan dirusak oleh kemakmuran dunia itu sendiri: bila ditimpa kemalangan, ia terluka, atau mungkin hancur sama sekali.

Gembala yang lalai, yang membangun secara demikian, tidak membangun orang beriman di atas batu karang, tetapi di atas pasir.  ‘Tetapi karang padas itu adalah Kristus!‘  Orang Kristen harus meneladan penderitaan Kristus, bukannya mencari kesenangan.  Orang yang lemah akan dikuatkan, kalau dikatakan kepadanya, ‘Biarlah godaan dari dunia datang!  Tuhan akan membebaskan kamu dari semuanya, kalau hatimu tidak menjauh dari Dia.  Sebab untuk menguatkan hatimulah Ia datang, menderita, dan mati!  Demi kamulah Ia dihina dan diludahi, dimahkotai duri, dituduh dengan macam-macam cemoohan, dan akhirnya dipaku pada kayu salib.  Ia menderita semuanya itu untuk kamu, dan kamu tidak berbuat apa-apa.  Semuanya ini tidak untuk kepentingan-Nya sendiri, tetapi demi kepentinganmu.

Gembala-gembala macam apakah itu, jika begitu takut melukai, hingga mereka bukan hanya tidak menyiapkan kawanan untuk menghadapi godaan yang mengancam, namun sebaliknya, mereka bahkan menjanjikan kebahagiaan duniawi, yang Tuhan sendiri tidak menjanjikannya kepada dunia ini.  Tuhan justru meramalkan kerja keras dan jerih payah di dunia ini sampai akhir zaman!  Apakah kamu menginginkan orang Kristen bebas dari semua kesukaran itu?  Justru karena Kristen, kiranya ia ditentukan untuk menderita lebih banyak di dunia ini!

Rasul Paulus pun berkata, ‘Barangsiapa ingin hidup beribadah di dalam Kristus, ia akan menderita penganiayaan.’  Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.  Nah sekarang, wahai gembala yang mencari keuntungan sendiri, dan bukan kepentingan Yesus Kristus, kamu mengabaikan apa yang Paulus katakan kepadamu: ‘Barangsiapa ingin hidup beribadah di dalam Kristus, ia akan menderita penganiayaan.’  Sebaliknya kamu berkata, ‘Jika kamu hidup beribadah di dalam Kristus, kamu akan mendapatkan semua yang baik dan serba melimpah.  Jika kamu tidak punya anak, kamu hendaknya menampung dan memberi makan kepada semua orang, dan tidak seorang pun akan binasa.’  Begitukah caramu membangun orang beriman?  Perhatikanlah apa yang kamu perbuat, dan di mana kawananmu kauletakkan.  Di atas pasir!  Hujan akan turun, banjir akan datang, angin menerpa; dan rumah itu akan ditimpa olehnya, akan runtuh, dan hancur luluh.

Angkatlah dia dari pasir, dan letakkanlah dia di atas batu karang.  Orang yang ingin kamu jadikan Kristen, hendaklah hidup dalam Kristus.  Hendaklah ia ingat akan penghinaan dan kesengsaraan Kristus; yang melampaui apa yang dideritanya sendiri.  Biarlah ia memusatkan perhatian pada Kristus, yang  tanpa dosa, namun menanggung kerugian dari apa yang tidak dilakukan-Nya.  Hendaklah ia mendengarkan Kitab Suci, yang berkata, ‘Tuhan menghajar setiap anak yang diakui-Nya.’  Jadi, hendaklah setiap orang Kristen siap untuk dihajar; kalau tidak mau, janganlah minta untuk diterima sebagai anak.