PEKAN BIASA XXV – SENIN
Desakkanlah, entah baik, entah tidak baik waktunya
Pembacaan dari Khotbah St. Agustinus tentang para Gembala Umat
“Yang sesat, tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari.” Di tengah ancaman para penyamun dan gigi serigala buas, kami masih juga bertahan, dan kami minta kepadamu untuk berdoa bagi kami dalam menghadapi bahaya saat ini. Tetapi domba-domba itu memang keras kepala! Mereka sesat, kami cari! Akan tetapi, justru karena mereka sesat, dan hilang waktu mengembara itu, mereka mengatakan bahwa mereka bukanlah milik kami.
“Mengapa kamu menginginkan kami? Mengapa kamu mencari kami?” Seolah-olah tersesatnya dan hilangnya mereka itu bukan alasan cukup untuk menginginkan dan mencari mereka. “Kalau aku sesat,” tutur salah satu, “kalau aku ada dalam bahaya maut, mengapa kamu menginginkan aku; mengapa kamu mencari aku?” Justru karena kamu sesat, aku ingin membawa kamu kembali! Karena kamu hilang, aku ingin menemukan kamu! Lalu katamu: “Tetapi aku memang mau sesat, aku ingin hilang.”
Jadi, kamu ingin sesat dan ingin hilang? Syukurlah aku tidak menginginkan demikian! Tanpa ragu kukatakan, aku tidak kauinginkan. Kudengar Rasul Paulus berkata, “Wartakanlah sabda, desakkanlah, entah baik entah tidak baik waktunya.” Baik waktunya untuk siapa? Tidak baik waktunya untuk siapa? Niscaya baik waktunya untuk yang mau! Tidak baik waktunya untuk yang tidak mau! Bagaimanapun juga aku tidak kauterima; aku berani mengatakan: “Kamu ingin sesat, kamu ingin hilang; tetapi aku tidak menginginkan itu.” Allah, yang kepada-Nya aku bertakwa, Dia pun tidak menginginkan itu! Kalau aku menginginkan itu, ingatlah apa yang Ia katakan, perhatikanlah teguran-Nya: “Yang sesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari.” Apakah kamu harus lebih aku takuti daripada Tuhan? Ingatlah, kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus.
Aku akan memulangkan yang tersesat, aku akan mencari yang hilang. Entah mereka senang, entah tidak, itulah yang akan kulakukan. Jika semak berduri di hutan mencabik-cabik aku waktu aku mencari kamu, aku akan menyelip lewat celah-celah kecil, dan merobohkan semua pagar tanaman; sejauh Tuhan yang kutakuti memberikan kekuatan kepadaku, aku akan mencari di mana saja. Aku akan memulangkan yang tersesat, aku akan mencari mereka yang berada di ambang kesesatan. Jika kamu tidak mau bahwa aku menderita, janganlah sesat.
Tidak cukup bagiku meratapi kesesatan dan kehilanganmu. Bukan, aku khawatir bahwa dengan melalaikan kamu, aku bahkan akan juga menyebabkan kematian bagi yang kuat. Perhatikanlah yang berikut ini: “Bahkan yang kuat, kamu bunuh.” Jika aku melalaikan yang tersesat dan yang hilang, yang kuat pun akan senang untuk sesat dan hilang.