11 Oktober 2023

PEKAN BIASA XXVII – RABU


Perbaharuilah dirimu dalam iman, yaitu Daging Kristus,
dan cinta, yaitu Darah Kristus
Pembacaan dari surat St.  Ignasius dari Antiokhia kepada umat di Tralles

 

Hendaklah kalian bersikap ramah dan lembut hati dan dilahirkan kembali dalam iman, yaitu Tubuh Tuhan, dan dalam cinta, yaitu Darah Yesus Kristus.  Janganlah ada seorang pun yang menyimpan dendam terhadap sesamanya.   Janganlah kamu memakai dalih apapun untuk membenarkan diri kepada orang yang tidak beragama, supaya sebagian besar orang saleh yang berbakti kepada Allah tidak akan dihina dan mendapat nama buruk karena kebodohan beberapa orang.  “Celakalah orang yang menyebabkan orang menghojat nama-Ku tanpa alasan.”

Maka tutuplah telingamu terhadap percakapan orang-orang yang sama sekali tidak berkaitan dengan Yesus Kristus.  Kristus  adalah keturunan  Daud,  Putra Maria; Ia benar-benar dilahirkan dari Maria, Ia sungguh makan dan minum; Ia sungguh dianiaya pada zaman Pontius Pilatus, dan sungguh disalibkan dan wafat, disaksikan oleh seluruh warga surga dan bumi dan yang ada di bawah bumi.  Ia juga sungguh nyata bangkit lagi dari maut, sebab Bapa-Nya membangkitkan Dia; dan barangsiapa percaya kepada-Nya juga akan dibangkitkan seperti Dia oleh Bapa.  Kita akan bangkit lagi dalam Kristus; tanpa Dia tidak ada hidup sejati bagi  kita.

Oleh sebab itu, hindarilah tumbuh-tumbuhan beracun yang berbuah maut; mengecapnya saja sudah segera mematikan.  Tumbuhan semacam itu bukan ditanam oleh Bapa; seandainya demikian, mereka dapat dikenal sebagai cabang-cabang dari salib, dan buahnya tidak akan membusuk.  Salib, dari sengsara Kristus, adalah undangan bagimu yang adalah anggota-anggota tubuh-Nya.  Kepala tidak dapat hidup tanpa ada anggota-anggotanya; sebab kita memperoleh janji kesatuan dari Allah, Dia yang jati diri-Nya adalah dasar dan pokok kesatuan.

Jemaat-jemaat Allah lainnya, yang berada bersama-sama dengan saya di sini, ikut menyampaikan salam dari Smirna.  Mereka merupakan penghiburan bagiku, dalam segala hal, baik jasmani maupun rohani.  Belenggu ini, yang kukenakan demi Yesus Kristus, mengungkapkan permohonanku, agar aku dapat sampai kepada Allah.  Maka hendaknya kalian tetap bertahan dalam kesatuan dan doa bersama.  Sebab setiap orang, terutama para imamnya, selayaknya menjaga, agar uskup memiliki damai di dalam hati, demi kemuliaan Bapa dan Yesus Kristus serta para rasul-Nya.

Aku minta kepadamu, demi cintamu kepadaku, untuk memperhatikan kata-kataku ini, agar pada suatu hari saya tidak akan bangkit mengajukan surat ini sebagai bukti melawan kamu.  Dan doakanlah aku juga; sebab dalam belas kasih Tuhan, dengan doa kalian, aku menjadi layak untuk mencapai tujuan yang kudambakan.  Komunitas Smirna dan Efesus menyampaikan salam kepadamu.  Ingatlah akan jemaatku di Siria dalam doamu, meskipun aku tidak pantas disebut sebagai anggotanya, karena aku ini yang terakhir dan terhina di antara mereka.

Sekarang, selamat tinggal dalam Kristus Yesus.  Tunduklah kepada uskupmu dan juga imam-imammu, sebagaimana kamu menaati  hukum ilahi.  Hendaknya kalian semua saling mencintai, dengan hati yang tak terbagi, yang mengatasi semua perpecahan.  Jiwaku kukorbankan untukmu, tidak hanya sekarang ini saja, tetapi juga kalau aku nanti berdiri di hadirat Tuhan.  Meskipun saat ini aku masih berada dalam bahaya, Allah Bapa melalui Yesus Kristus, adalah jaminanku bahwa doaku dan doamu akan dikabulkan.  Semoga kamu didapati tanpa cela di dalam Dia.