15 Oktober 2023

MINGGU BIASA XXVIII


Nama-Ku agung di antara segala bangsa
Pembacaan dari keterangan St.  Sirilus dari Aleksandria tentang Kitab Nabi Hagai

 

Dengan kedatangan Penebus, tampillah bait suci, suatu bait Ilahi, yang jauh lebih semarak, jauh lebih agung dan mulia daripada bait yang lama; sebagaimana penyembahan dalam Kristus sesuai dengan Injil berbeda dari penyembahan menurut hukum, dan kenyataan itu berbeda dari bayangan.

Kukira aku harus menambahkan ini: Dulu hanya ada satu bait suci, dan itu di Yerusalem, dan hanya umat Yahudi diperkenankan mempersembahkan korban di sana.   Tetapi sekarang, setelah Putra Tunggal menjadi manusia seperti kita (meskipun Dia adalah Tuhan dan Allah, Ia telah menampakkan diri kepada kita, seperti dikatakan oleh Kitab Suci), bumi ini penuh dengan tempat-tempat kudus dan penyembah-penyembah tak terbilang banyaknya yang menyembah Allah dengan korban-korban rohani dan persembahan yang berkenan kepada Allah.  Inilah kiranya yang dimaksud Nabi Maleakhi, ketika ia sebagai penyambung lidah Allah, mengatakan: “Aku ini Raja agung, sabda Tuhan, dan nama-Ku dimuliakan di antara para bangsa, dan di setiap tempat dipersembahkan dupa dan korban murni bagi nama-Ku.”

 Maka dari itu benarlah, bahwa bait yang terakhir ini, yang harus kamu artikan sebagai Gereja, kemuliaannya akan jauh lebih besar.  Dan mereka yang ikut serta dalam pembangunannya, akan memperoleh Kristus, sumber damai bagi semua manusia, sebagai anugerah, sebagai pahala dari Allah Penyelamat kita dan anugerah dari surga; karena oleh Dia, kita, kedua pihak dalam satu Roh, beroleh jalan masuk kepada Bapa.  Jelaslah yang dimaksud oleh nabi dengan ungkapan ini, “Di tempat ini damai sejahtera Kutinggalkan bagimu, damai jiwa, untuk menyelamatkan mereka semua, yang meletakkan dasar untuk pembangunan bait ini.”  Kristus juga pada suatu tempat berkata, “Damai-Ku Kuberikan kepadamu.”   Dan Paulus menjelaskan, bagaimana ini bermanfaat bagi orang yang mencintai Tuhan, katanya, “Damai Kristus, yang mengatasi segala pengertian akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.”

Begitu juga Yesaya, nabi bijaksana berdoa dengan kata-kata yang mirip, sebagai berikut, “Ya Tuhan, Allah kami, berilah kami damai, sebab Engkau memberikan segalanya kepada kami.  Dan segala sesuatu yang kami kerjakan, Engkaulah yang melakukannya bagi kami .”   Maka dari itu dikatakan, bahwa damai akan diberikan kepada setiap orang yang membantu dalam pembangunan bait yang baru: apakah orang itu membangun gereja karena ia ditetapkan untuk mengepalai rumah Tuhan sebagai guru rohani,  yaitu yang menafsirkan misteri-misteri suci,  atau karena ia berbuat untuk keselamatan jiwanya sendiri.  Juga mereka yang memenuhi kebutuhan jiwa mereka, yang dengan membaktikan diri sebagai batu rohani yang hidup, untuk dimasukkan dalam bangunan bait suci, yaitu rumah rohani dan tempat tinggal Tuhan melalui Roh, orang seperti itu tentu diberi anugerah untuk keselamatan  jiwanya tanpa kesukaran suatu apa.