11 November 2023

Peringatan St. Martinus dari Tours


“Santo Martinus*  dan seorang pengemis”

Pembacaan  dari riwayat hidup St. Martinus oleh Sulpicius Severus

 

Pada suatu hari di pertengahan musim dingin, yang tahun itu jauh lebih dingin daripada biasanya, Martinus berjumpa dengan seorang miskin yang telanjang di pintu gerbang kota Amiens.  Pakaian Martinus hanya tinggal baju zirah dan mantol prajuritnya yang sederhana.  Memang banyak orang sudah meninggal karena dingin yang luar biasa itu.

Si miskin yang malang itu sudah mengemis dan minta belas kasihan dari semua orang yang melewati jalan itu tetapi semuanya berlalu begitu saja.  Akan tetapi Martinus, yang dipenuhi oleh rahmat Allah, melihat bahwa orang-orang lain telah menolak kesempatan untuk memberi belas kasihan karena si pemohon telah disiapkan oleh Tuhan bagi Martinus sendiri.  Tetapi apa yang harus diperbuatnya?  Dia tidak mempunyai apa-apa kecuali mantol yang sedang dikenakannya; dia telah membagi-bagikan pakaian lainnya kepada para fakir miskin yang lain.  Maka dihunusnya pedang yang ada padanya, dan dia membelah mantol itu menjadi dua; satu bagian diberikannya kepada si fakir miskin dan yang lainnya dikenakan oleh dirinya sendiri.

Sementara itu beberapa orang yang memandangnya mulai tertawa karena penampilan Martinus, dengan pakaian yang hanya separuh, sama sekali tidak pantas.  Namun banyak orang lain yang berakal lebih sehat menarik nafas dengan dalam karena malu.  Karena mereka, yang memiliki lebih banyak untuk diberikan, sebetulnya dapat memberikan si fakir miskin pakaian yang secukupnya tanpa mereka sendiri harus telanjang, tetapi mereka tidak berbuat apa-apa.

Waktu malam tiba dan Martinus tidur lelap, dia melihat Kristus yang berpakaian separuh mantol yang telah diberikannya kepada si fakir miskin.  Dia diminta untuk memperhatikan Tuhan dengan saksama  dan mengenali pakaian yang telah diberikannya.  Lalu dia mendengar Yesus berkata dengan suara yang jelas kepada serombongan malaikat yang berdiri di situ: Martinus, masih seorang katekumen, telah menutupi aku dengan mantol ini.  Tuhan menyatakan bahwa Dialah yang telah diselubungi dalam diri si fakir miskin.  Dialah yang pernah bersabda: Apa saja yang kau perbuat pada salah seorang kecil ini, engkau perbuat untuk-Ku.  Lebih-lebih, untuk menguatkan bukti tentang perbuatan yang begitu baik, ia berkenan menunjukkan diri-Nya sendiri dalam pakaian yang telah diterima si fakir miskin.

Martinus yang terberkati itu tidak menjadi angkuh karena penglihatan tersebut, melainkan mengakui kebaikan Allah dalam tindakannya.  Dia dibaptis tanpa menunda-nunda.  Pada saat itu, ia berusia 18 tahun.

 


* Santo Martinus dari Tours,  lahir di Sabaria, Pannonia, Hungaria tahun 335. Orang tuanya belum mengenal Tuhan.  Sesudah dibaptis, Martinus berhenti dari dinas militer dan mendirikan biara di Perancis. Ia hidup sebagai seorang rahib, kemudian ia menjadi imam dan uskup kota Tours, Perancis. Ia rajin membina para imamnya dan mengutus mereka sebagai misionaris untuk mewartakan Injil kepada orang-orang miskin. Ia meninggal pada tanggal 8 November 397.