Dalam seluruh hidup Yesus, perhatian-Nya hanya tertuju pada satu hal, yaitu melakukan kehendak Allah, taat dengan tulus ikhlas pada Bapa-Nya. “Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya (Yoh. 5:19).” “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku (Yoh. 4:34).” Hidup kita ditujukan untuk menjadi serupa dengan hidup Yesus. Seluruh maksud perutusan Yesus adalah untuk membawa kita ke rumah Bapa-Nya. Yesus tidak hanya melepaskan kita dari ikatan dosa dan kematian. Dia datang juga untuk membawa kita pada keintiman hidup Ilahi-Nya.
Kristus menunjukkan kepada kita bagaimana untuk sungguh-sungguh menjadi manusia. Menjadi manusia berarti menjadi “miskin”, dalam arti tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan di hadapan Allah. Dengan berani menerima “kemiskinan” kita, maka mulailah penyelamatan kita. Yesus tidak memegang apa-apa, Dia tidak melekat pada apa-apa dan tidak ada pelayanan apa pun yang dipakai untuk melindungi Diri-Nya. Juga keberadaan-Nya yang sejati tidak dipakai-Nya untuk melindungi Diri-Nya. “Dia, walaupun setara dengan Allah, tidak menganggap kesetaraan-Nya dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan.” (Flp. 2:6)
Hanya dalam jiwa yang miskin, Allah bisa melakukan karya penyelamatan-Nya. Namun kita pun menyadari lebih mudah untuk mengatakan “tidak” pada kebenaran diri kita yang sejati daripada “Ya” pada diri sendiri. Tetapi Allah menjadi manusia, berdiri bersama kita, berjuang bersama kita dengan seluruh hati-Nya supaya kita berkata “Ya” pada kodrat kita yang miskin. Untuk itu kita perlu terus menerus melatih kebebasan kita supaya sepenuhnya terarah hanya pada Allah.
Salib adalah bukti kesetiaan Allah pada kemiskinan kita. Dalam ketidakberdayaan, barulah kita menyadari bahwa kita membutuhkan Allah dan hidup berkat kebaikan Allah. Sebab hanya di dalam Dia, kita hidup, bergerak dan ada. (Kis. 17: 28)”.
Ya Bapa, ampunilah segala dosa kesombongan kami. Bantulah kami untuk mengarahkan kebebasan kami hanya kepada-Mu agar Engkau menjadi segalanya dalam hidup kami.