23 November 2023

PEKAN BIASA XXXIII – KAMIS


 Doa kepada Gembala yang baik
Pembacaan dari komentar St. Gregorius dari Nissa tentang Kidung Agung

 

Di mana Engkau menggembalakan kawanan-Mu, hai Gembala yang baik, Engkau yang memanggul seluruh kawanan di atas bahu-Mu? Sebab bukankah seluruh umat manusia yang Kaupanggul di atas bahu-Mu itu merupakan satu domba?  Tunjukkanlah kepadaku padang-padang rumput hijau dan air-air yang tenang.  Bawalah aku ke rumput yang menjadi makananku, panggillah aku dengan namaku, sehingga aku, domba-Mu ini, dapat mendengar suara-Mu.  Dengan suara-Mu itu berilah aku hidup abadi.  Berbicaralah kepadaku, Engkau yang dicintai jiwaku.

Inilah caraku memberi nama kepada-Mu, sebab nama-Mu yang sejati mengatasi segala nama yang lain dan tidak dapat diucapkan atau dimengerti oleh semua makhluk yang berbudi.  Maka nama-Mu yang menyatakan kebaikan-Mu, itulah cinta jiwaku bagi-Mu.  Bagaimana aku tidak mencintai Engkau yang begitu mencintai aku, meskipun aku ini hitam; Engkau yang meletakkan hidup-Mu bagi domba-domba yang Kaugembalakan?  Cinta lebih besar dari pada ini tidak dapat dipikirkan, bahwasanya Engkau membayar keselamatanku dengan hidup-Mu.

Maka, tunjukkanlah kepadaku, kata mempelai putri, di mana Engkau menggembalakan domba-domba-Mu, supaya aku dapat menemukan padang rumput keselamatan dan dipuaskan dengan makanan surgawi.  Karena barangsiapa tidak makan makanan ini, tidak dapat masuk ke dalam kehidupan kekal.

Aku akan lari kepada-Mu, sumber itu, akan minum minuman ilahi, yang Engkau pancarkan bagi mereka yang haus, yang mencurahkan air dari lambung-Mu yang dibuka, ditembus oleh tombak.  Barangsiapa minum dari air ini akan menjadi sumber air yang membual sampai kepada kehidupan kekal.

Jika Engkau memberi aku makan seperti ini, Engkau pasti akan membaringkan aku di tengah hari, lalu aku akan segera tidur dalam  kedamaian, beristirahat dalam terang tanpa bayang-bayang.  Di mana pun, tidak ada bayang-bayang di tengah hari, sebab saat itu matahari bersinar langsung di atas puncak, tempat mereka yang Engkau gembalakan Kaubiarkan berbaring.  Dan dari tempat itu Engkau membawa anak-anak-Mu ke tempat tidur bersama-Mu.  Tidak seorang pun dianggap pantas untuk beristirahat di tengah hari, kalau ia bukan anak terang dan siang hari.  Orang yang menempatkan dirinya pada jarak yang sama antara bayang-bayang fajar dan saat matahari terbenam, yaitu antara awal dan akhir kejahatan, maka Surya Kebenaran akan dapat membuat orang itu berbaring untuk beristirahat di tengah hari.

Jadi, tunjukkanlah kepadaku, kata mempelai putri, bagaimana aku harus tidur, dan jalan kepada istirahat tengah hari ini, agar ketidaktahuanku akan kebenaran-Mu ini tidak membuat aku tersesat dari bimbingan-Mu yang baik, yang mengakibatkan aku bergabung dengan kawanan domba yang asing bagi kawanan-Mu.  Inilah yang dikatakan oleh mempelai putri, yang khawatir akan kehilangan keindahan yang diberikan Tuhan kepadanya, dan ingin agar keindahannya dapat bertahan untuk selama-lamanya.