11 Desember 2023

PEKAN II ADVEN – SENIN


Tuhan bersabda kepada kita dalam Kristus
Pembacaan dari Mendaki Gunung Karmel karangan St. Yohanes dari Salib

 

Sebab yang pokok, mengapa dalam Perjanjian Lama orang diizinkan mengajukan pertanyaan kepada Tuhan dan juga para imam dan nabi boleh mencari pewahyuan dan penglihatan dari Dia, ialah bahwa pada waktu itu iman belum diteguhkan kokoh kuat, dan Hukum Injil belum berlaku.  Maka perlu bagi mereka untuk bertanya kepada Tuhan dan bagi Tuhan untuk menjawab.  Ini dilakukan kadang-kadang dengan Sabda, lain kali dengan penglihatan dan pewahyuan, atau dengan gambar dan lambang, dan lagi juga dengan banyak cara, yang mengungkapkan maksudnya.  Setiap kali Ia menjawab, bersabda, dan memberikan wahyu, selalu menyangkut misteri-misteri iman kita, hal-hal yang berhubungan dengannya atau mengarah kepadanya.

Tetapi sekarang, setelah iman ditegakkan dalam Kristus dan Hukum Injil diwartakan pada jaman perahmatan ini, tidak ada alasan lagi untuk menanyai Tuhan dengan cara itu.  Dan Ia juga tidak perlu berbicara dan menjawab seperti yang dilakukan dahulu.  Ketika Ia memberikan kepada kita, seperti yang nyata dilakukan-Nya, Putra-Nya, ialah sabda-Nya yang satu, Ia sudah mengatakan segala sesuatu kepada kita, sekali dan untuk selanjutnya dalam satu sabda itu.  Bagi-Nya tidak ada lagi yang masih harus dikatakan.

Inilah arti permulaan surat Santo Paulus, kalau ia mencoba meyakinkan orang-orang Ibrani untuk meninggalkan cara-cara dan sarana-sarana untuk berhubungan dengan Tuhan seperti diajarkan dalam Hukum Musa dan memusatkan pandangannya pada Kristus sendiri saja.  Ia berkata, “Setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada jaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Putra-Nya.”  Rasul memberitahukan kepada kita, bahwa Tuhan seakan-akan menjadi kelu, tidak ada sesuatu lagi yang akan dikatakan-Nya, sebab apa yang sebelumnya dikatakan bagian demi bagian kepada para nabi, telah disabdakan sekaligus dengan memberikan segala kepada kita, melalui Putra-Nya.

Maka barangsiapa sekarang ingin menanyakan sesuatu kepada Tuhan atau menginginkan penglihatan atau pewahyuan, tidak hanya akan berbuat bodoh, tetapi akan bersalah kepada Tuhan, karena tidak memusatkan pandangan seluruhnya kepada Kristus, tanpa meminta sesuatu yang baru atau sesuatu disampingnya.  Tuhan dapat memberi jawaban ini, “Inilah Putra-Ku terkasih, kepada-Nyalah Aku berkenan; dengarkanlah Dia.”  Aku sudah menyatakan segala sesuatu kepadamu dalam sabda-Ku.  Arahkanlah pandanganmu kepada Dia sebab dalam Dia Aku telah mengatakan dan mewahyukan segala.  Apalagi, pada Dia kamu akan menemukan lebih daripada yang kamu minta dan kamu inginkan.

Dengan Roh-Ku yang suci, Aku sudah turun kepada-Nya di Gunung Tabor dan berkata, “Inilah Putra-Ku terkasih, kepada-Nya Aku berkenan; dengarkanlah Dia.” – “Dengarkanlah Dia, sebab Aku tidak mempunyai iman lebih untuk Kuwahyukan atau sesuatu untuk Kunyatakan.  Kalau Aku bersabda di masa lampau itu untuk menjanjikan Kristus.  Dan kalau mereka bertanya kepada-Ku, pertanyaan mereka itu merupakan langkah-langkah sepanjang jalan untuk mendambakan Kristus dan mengharapkan Dia, di mana mereka akan menemukan semua kebaikan.  Ini semua sudah dikuatkan dengan segala yang diajarkan oleh para rasul dan penginjil.”