13 Desember 2023

Peringatan St. Lusia


Tingkatkanlah keindahan tubuhmu dengan cahaya jiwamu
Pembacaan dari uraian St. Ambrosius tentang keperawanan

 

Engkau itu salah satu dari umat Allah, salah satu dari Gereja; khususnya engkau itu salah seorang perawan, yang meningkatkan keindahan tubuhmu dengan cahaya jiwamu, hingga engkau lebih sesuai untuk dibandingkan dengan Gereja.  Maka engkau, kataku, di tempat tidurmu pada malam hari, harus selalu memikirkan Kristus, harus mengharapkan kedatangan-Nya setiap saat.

Sebagai perawan Kristus menginginkan engkau, begitulah Kristus memilih engkau.  Pintumu terbuka dan Ia masuk.  Ia berjanji akan datang, bagaimana Ia dapat mengecewakan engkau?  Peluklah Dia yang engkau cari; mendekatlah kepada-Nya, dan engkau akan dipenuhi cahaya.  Peganglah Dia dan mintalah jangan Dia cepat-cepat meninggalkan engkau; mohonlah jangan Dia sampai pergi.  Sebab sabda Tuhan berjalan cepat; Ia tidak dapat ditahan, kalau Ia diperlakukan dengan hina.  Hendaklah jiwamu keluar menyongsong sabda-Nya, dan penuh perhatian mengikuti warta dari surga; sebab Ia lewat dengan cepat.

Tetapi apa yang kemudian dikatakan?  “Aku mencari Dia, tetapi tidak menemukannya; aku memanggil Dia, dan Ia tidak menjawab.  “Janganlah mengira, bahwa Ia tidak mencintai engkau!  Ia memanggil orang yang mencari, yang membuka diri kepada-Nya, karena Ia berangkat begitu cepat.  Ia kerap kali membiarkan kita dicobai.  Bahkan kalau orang banyak mendesak, supaya Ia jangan pergi, apa yang dikatakan-Nya di dalam Injil?  “Aku harus mewartakan kabar gembira dan sabda Tuhan di kota-kota lain; sebab untuk inilah Aku diutus.”  Jadi bahkan kalau Ia nampaknya meninggalkan engkau, engkau harus beranjak keluar mencari Dia.”

Siapa selain Gereja akan mengajar engkau, bagaimana berpaut pada Kristus?  Ia sudah mengatakan itu kepadamu, asal kamu tahu apa yang kamu baca.  “Baru saja aku melewati mereka, maka aku menemukan Dia yang dicintai oleh jiwaku; aku menahan Dia dan tidak mau membiarkan Dia pergi.”  Dengan apa Kristus ditahan?  Tidak dengan belenggu kekerasan, dan tidak dengan jalinan tali yang disimpulkan, tetapi Ia ditarik mendekat dengan rantai cinta, dengan pikiran budi dan perasaan hati.  Maka jika engkau ingin menemukan Kristus, carilah Dia dan janganlah takut berjerih payah.  Kerap kali dalam penderitaan badan karena tangan para penyiksa, Kristus terutama ditemukan.

Dikatakan, “Baru saja aku melewati mereka.”  Dalam waktu singkat, dalam sekejap mata, kalau engkau lepas dari tangan penyiksa dan tidak ditundukkan oleh penguasa dunia, maka Kristus akan datang menyongsong engkau, dan Ia tidak akan membiarkan pencobaanmu berlangsung terlalu lama.

Orang yang mencari dan kemudian menemukan Kristus, dapat berkata “Aku menahan Dia dan tidak mau melepaskan Dia, sampai aku membawanya ke rumah ibuku, ke dalam kamar orang yang mengandung aku.”  Apakah rumah ibumu serta kamarnya, selain tempat-tempat rahasia yang ada di dalam lubuk hatimu?  Bertahanlah dalam rumah ini dan bersihkanlah kamar-kamarnya yang paling dalam.  Sekali rumah itu dibersihkan, maka dapatlah menjadi rumah rohani bagi imamat suci, dipersatukan dengan batu penjuru, dan Roh Kudus dapat berdiam di dalamnya.  Orang yang mencari Kristus secara demikian di dalam doa, tidak ditinggalkan oleh-Nya; sebaliknya kita kerap kali akan dikunjungi lagi; sebab Ia akan bersama dengan kita sampai pada akhir jaman.

 


* Lusia adalah seorang pemudi dari Sirakusa, Sisilia, Italia.  Ia menjadi martir tahun 304 pada masa penganiayaan Kaisar Dioklesianus.  Sebuah prasasti dari abad ke-V memberikan kesaksian tentang penghormatan kepada Santa Lusia di Sisilia.  Seabad kemudian penghormatan kepadanya meluas ke seluruh Gereja.  Namanya disebut dalam Doa Syukur Agung (Kanon Roma ) yang merupakan peringatan akan para martir iman kristiani pertama.